Hiromi dan Hidekazu memiliki seorang anak, yang tinggal bersama ibunya. Mereka hanya bertemu dua atau tiga kali seminggu, terutama saat Hiromi membutuhkan bantuan dalam mengurus anak.
Gaya hidup ini berhasil bagi keduanya, meski diakuinya beberapa tetangga justru mengira mereka sudah berpisah atau bercerai. Mereka berdua percaya bahwa “hidup bersama tidak penting dalam pernikahan”.
“Hidup bersama bukanlah suatu keharusan,” kata Hiromi Takeda.
“Saya dan suami sama-sama puas dengan kehidupan kami saat ini. Kami memilih menikah seperti ini agar kami merasa aman karena memiliki seseorang yang mendukung kami secara emosional namun tetap dapat menjaga gaya hidup pribadi. Kita semua berhak memilih gaya hidup kita sendiri.” ungkapnya.