Menikah Bahagia Tapi Memilih Berpisah, Tradisi Unik Pasangan di Jepang

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 18 Juli 2024 | 15:45 WIB
Menikah Bahagia Tapi Memilih Berpisah, Tradisi Unik Pasangan di Jepang
Ilustrasi pernikahan. [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih banyak orang yang belum mengetahui tradisi pernikahan unik yang terjadi di Jepang. Mereka memilih menikah namun untuk berpisah dengan pasangannya masing-masing.

Kasus unik tersebut seperti dialami pasangan Jepang Hiromi dan Hidekazu Takeda, mereka telah melakukan pernikahan selama bertahun-tahun dan bahkan memiliki anak bersama.

Tapi tidak sama seperti di Indonesia yang tinggal satu rumah, mereka malah memilih tinggal terpisah satu jam dan tidak pernah serumah.

Pernikahan akhir pekan atau hidup terpisah bersama (LAT), dilaporkan menjadi sangat populer di Jepang, karena memungkinkan pasangan untuk merasakan yang terbaik dari kedua dunia - di satu sisi.

Baca Juga: Prancis Lakukan 870.000 Investigasi, Larang 4.000 Orang Hadir Olimpiade 2024

Mereka menikmati cinta dan dukungan satu sama lain, namun mereka juga bisa mempertahankan gaya hidup individu tanpa mengkhawatirkan pasangannya.

Pada dasarnya, pernikahan terpisah memungkinkan pasangan untuk merasakan manfaat gabungan dari menikah dan melajang, namun penting agar hubungan tersebut didasarkan pada cinta dan rasa saling menghormati.

Kepada BBC -dikutip Kamis (18/7/2024), baru-baru ini memuat berita tentang pasangan Jepang yang terlibat dalam pernikahan terpisah.

Hiromi Takeda menggambarkan dirinya sebagai wanita kuat dan mandiri yang bekerja sebagai pelatih kebugaran dan manajer gym.

Suaminya, Hidekazu, adalah seorang konsultan bisnis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer, menjawab email dan menulis laporan.

Baca Juga: Raffi Ahmad Izin Jadi MC Nikahan Aaliyah-Thariq, Ekspresi Nagita Slavina Disorot Netizen: Enggak Setuju?

Mereka mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda, namun mereka saling mencintai dan menghormati, sehingga tidak ingin ikut campur dalam kehidupan satu sama lain. Solusinya – tinggal di rumah terpisah, dengan jarak sekitar satu jam.

Hiromi dan Hidekazu memiliki seorang anak, yang tinggal bersama ibunya. Mereka hanya bertemu dua atau tiga kali seminggu, terutama saat Hiromi membutuhkan bantuan dalam mengurus anak.

Gaya hidup ini berhasil bagi keduanya, meski diakuinya beberapa tetangga justru mengira mereka sudah berpisah atau bercerai. Mereka berdua percaya bahwa “hidup bersama tidak penting dalam pernikahan”.

“Hidup bersama bukanlah suatu keharusan,” kata Hiromi Takeda.

“Saya dan suami sama-sama puas dengan kehidupan kami saat ini. Kami memilih menikah seperti ini agar kami merasa aman karena memiliki seseorang yang mendukung kami secara emosional namun tetap dapat menjaga gaya hidup pribadi. Kita semua berhak memilih gaya hidup kita sendiri.” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI