Dirlantas Polda Sulteng Ogah Diwawancara Wartawan SCTV Pakai HP, Kini Mengaku Khilaf

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 18 Juli 2024 | 15:02 WIB
Dirlantas Polda Sulteng Ogah Diwawancara Wartawan SCTV Pakai HP, Kini Mengaku Khilaf
Ilustrasi HP (Pexels/PhotoMIX Company)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Polisi Dodi Darjanto, tengah menjadi sorotan setelah menolak wawancara wartawan SCTV. Penolakan ini terjadi karena Dodi tidak mau diwawancara menggunakan kamera handphone atau HP.

Terkait itu, Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyayangkan ada seorang polisi menghina gawai wartawan yang hendak melakukan wawancara.

"Kompolnas sangat menyayangkan jika benar Dirlantas Polda Sulteng menolak diwawancarai jurnalis hanya karena wawancara menggunakan handphone," kata Poengky dihubungi dari Kota Palu, Kamis (18/7/2024).

Poengky mengatakan pihaknya bakal melakukan klarifikasi ke Polda Sulawesi Tengah terkait hal ini.

Baca Juga: Borong 4 Piala Penghargaan Musik, Lyodra Ginting Menangkan Kategori Ini

Menurut dia, jurnalis dan media adalah mitra Polri sehingga harus saling menghormati dan mendukung.

"Masing-masing pihak untuk saling memahami agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik," kata dia.

Ia kemudian berharap permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

Sebelumnya, insiden pelecehan atau penghinaan itu bermula ketika Syamsuddin Tobone, yang merupakan Kepala Biro SCTV Palu, hendak melakukan wawancara dengan Kombes Polisi Dodi Darjanto di Tugu 0 Kilometer, Kota Palu, dalam rangka meliput hasil Operasi Patuh Tinombala 2024 pada hari pertama.

"Saya sudah janji wawancara sejak kemarin melalui ajudannya. Setelah salam dan kenalan, saya mau mulai merekam. Dia langsung berkata, kenapa merekam wawancara pakai HP? Saya tidak mau. Masak wawancara pakai HP, HP merek China lagi. Suruh direkturmu belikan HP yang canggih," ujar Syamsuddin.

Baca Juga: Diundang ke SCTV Awards 2024, Muka Datar Afgan Jadi Sorotan saat Hal Ini Terjadi

Sementara itu, Dodi Darjanto, dalam permintaan maafnya yang disampaikan pada Kamis (18/7), di hadapan sejumlah jurnalis Sulteng dan perwakilan empat organisasi pers, yaitu IJTI Sulteng, AJI Palu, PFI Palu, dan AMSI Sulteng mengakui bahwa tindakannya adalah kekhilafan yang dilakukan tanpa unsur kesengajaan.

"Apa yang saya lakukan khilaf, tidak ada maksud apa-apa. Intinya saya itu sekedar bercanda saja tapi kejadiannya jadi seperti ini. Tidak ada maksud apa-apa Pak," tutur Dodi Darjanto.

Meski permohonan maaf telah disampaikan dan diterima oleh jurnalis Sulteng untuk menjaga hubungan kerja antara jurnalis dan Polda Sulteng, IJTI Sulteng, AJI Palu, PFI Palu, dan AMSI Sulteng yang tergabung dalam Komunitas Roemah Jurnalis tetap menuntut adanya tindakan tegas dari pimpinan Polri atas sikap Dirlantas Polda Sulteng yang dianggap sebagai kekerasan verbal dan harus disikapi secara serius. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI