Eka Annash Sebut 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel Seperti Orang yang Memakan Bangkai Saudaranya Sendiri

Kamis, 18 Juli 2024 | 11:05 WIB
Eka Annash Sebut 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel Seperti Orang yang Memakan Bangkai Saudaranya Sendiri
Personel The Brandals, Eka Annash. [Muhammad Anzar Anas/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertemuan 5 kader Nahdatul Ulama dengan Presiden Israel Isaac Herzog, masih menjadi sorotan berbagai pihak. Terbaru, pertemuan itu bikin Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meminta maaf ke masyarakat.

Pertemuan itu juga menjadi sorotan vokalis band The Brandals, Eka Annash. Dia diketahui belakangan konsen terhadap isu kemanusiaan terutama, genosida di Palestina.

Eka Annash melihat apa yang dilakukan oleh lima Nahdliyin tidak lebih dari orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.

“Buat saya mereka yang berangkat ke sana dan (terlihat) merasa bangga bisa menjalin hubungan dengan para zionis ibarat orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri,” kata Eka saat dihubungi Suara.com lewat pesan Whatsapp, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga: Apa yang Dilakukan 5 Cendikia NU Selama di Israel? Ini Penjelasan Ketua PBNU

Eka juga sangat menyesalkan soal organisasi sebesar NU dapat kecolongan anggotanya berpihak kepada zionis. Terlebih dalam pertemuan itu kelima kader itu membawa-bawa NU.

“Disesalkan banget organisasi sebesar NU bisa kecolongan anggotanya berpihak ke zionis,” ucap Eka

Seharusnya kata dia, kelima orang yang berkunjung ke Israel mendapatkan sanksi tegas dari pengurus NU.

“Seharusnya ada sangsi dan konsekuensi, tidak hanya permohonan maaf,” pungkasnya.

Konsen terhadap isu kemanusiaan, Eka juga sempat membuat konser galang dana dengan mengajak musisi lainnya untuk meringankan warga Palestina.

Baca Juga: Padahal Tokoh Intelek, Gus Yahya Sebut 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel Karena Dijebak

Kemudian ia juga sempat menggelar aksi di depan Kedutaan Besar AS, untuk segera mengambil sikap atas perbuatan Israel.

Ngaku Dijebak

Sebelumya Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, mengatakan 5 kadernya bertemu dengan Presiden Israel lantaran dijebak oleh seseorang.

Gus Yahya mengatakan hal itu diketahuinya lantaran kelima kader NU itu telah dimintai klarifikasi mengenai soal keberangkatan mereka ke Israel.

Yahya menyebut kelima kader NU ini berangkat ke Israel dengan dalih untuk melakukan interview dan dialog di Israel.

"Kata mereka, itu tidak ada agenda untuk bertemu dengan Presiden Israel sebelumnya, dan itu tiba-tiba saja mendadak di sana ada Presiden Israel tanpa sepengetahuan mereka," kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

Namun, Yahya tidak merinci soal orang yang melobi kelima kadernya. Yahya juga menilai, 5 orang kadernya yang terbuai dengan perkataan orang yang mengajaknya ke Israel lantan kelima orang tersebut belum memiliki jam terbang yang mumpuni.

"Saya kira ini adalah masalah ketidaktahuan teman-teman yang pergi ke Israel. Mereka belum cukup umur dan tidak paham," katanya.

Masuk Israel Melalui NGO

Gus Yahya sebelumnya mengatakan kelima anggotanya terbang ke Israel lantaran dibukakan pintu oleh seorang advokat Israel.

Advokat itu, lanjut Gus Yahya, juga merupakan anggota Non Governmental Organization (NGO) yang sedang membantu citra Israel.

“Yang mengajak dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu chanel NGO yang merupakan advokat dari Israel, jadi memang ada dimana-mana di dunia ini, NGO yang memang beroperasi sebagai advokat Israel. Jadi yang membantu citra Israel, melobi untuk kepentingan Israel,” kata Gus Yahya.

Mereka yang mengajak untuk datang ke Israel biasanya menggunakan trik yang luar biasa.

Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (tengah). (Suara.com/Faqih)
Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (tengah). (Suara.com/Faqih)

“Ini yang mengajak dan konsolidasikan mereka, ya memang canggih sekali biasanya caranya. Tapi sekali lagi, ini sudah sering sekali begini nih, baik di Indonesia, belahan dunia lain, irak, dan sebagainya,” ucapnya.

Biasanya para anggota NGO Israel ini mengajak pihak-pihak luar untuk datang ke Israel lantaran menganggap konfilk Israel bukan bagian dari isu yang sensitif.

“Israel berharap ini anak-anak ini bisa membantu Israel untuk menyebarkan artikulasi-artikulasi yang sesuai dengan kepentingan Israel,” jelas Gus Yahya.

Gus Yahya menyebut, NGO ini juga sering memberangkatkan orang-orang yang ada di Indonesia. Selama ini banyak masyarakat yang bisa keluar-masuk Israel, namun selama ini, hal itu tidak terekspose oleh kalangan awak media.

Soal visa untuk masuk Israel, kata Gus Yahya, biasanya mereka yang ingin berangkat ke Israel membuat visa di luar negeri lantaran antara Indonesia dengan Israel tidak memiliki hubungan bilateral.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI