Kronologi 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel, Gus Yahya Sampai Minta Maaf!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 18 Juli 2024 | 10:44 WIB
Kronologi 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel, Gus Yahya Sampai Minta Maaf!
Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (tengah). (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini 5 kader NU sedang jadi perbincangan hangat usai bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog di tengah berlangsungnya genosida terhadap Palestina. Pertemuan ini dikecam netizen Indonesia mengingat NU adalah salah satu orgasnisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia. Lalu bagaimana kronologi kader NU bertemu Presiden Israel?

NU kembali menjadi sorotan publik setelah 5 aktivis muda NU bertemu dengan presiden Israel. Adapun 5 aktivis muda NU tersebut yaitu bernama Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Barul Ulum dan Izza Anafisa Dania.

Mewakili kelimanya, Yahya Cholil Staquf selaku Ketua Umum PBNU pun  meminta maaf kepada masyarakat luas melalui konferensi pers. Pria yang akrab dipanggil Gus Yahya juga menyampaikan bahwa kader NU dilarang menjalin kerjasama dengan Isreal.

"Pertama, sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas, seluruhnya. Bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke Israel melakukan engagement di sana," tutur Yahya, Selasa (16/7/2024).

Baca Juga: Heboh Pertemuan Tokoh NU-Presiden Israel, JK: Kenal Dua Pihak Kunci Perdamaian

Gus Yahya mengungkapkan, kronologi adanya 5 kader PBNU ke Israel karena ada lembaga/organisasi yang menoba mendekati dan melobi para kader NU guna mengajak mereka untuk berkunjung ke Israel.

Secara professional, para pelobi ini mendekati para kader NU  dengan menawarkan untuk berdialog dengan kaum zionis Israel. Gus Yahya menambahkan bahwa para kader NU tersebut tak menyangka mereka akan bertemu Presiden Israel.

Gus Yahya menduga, organisasi/lembaga yang melobi ini sengaja ingin memanfaatkan 5 kader NU tersebut guna membantu menyebarkan misi kepentingan dan pemikiran Israel di Indonesia. Gus Yahya pun sangat menyayangkan 5 kader NU itu terbang ke Israel.

Seharusnya sebelum berkunjung ke Israel, mereka meminta pertimbangan terlebih dulu dari tokoh maupu para kiai di lingkungan NU. Gus Dur juga pernah berkunjung ke Israel tahun  1994 karena adanya amanah dari para kiai untuk kepentingan perdamaian Palestina.

Gus Yahya pun demikian, Ia juga pernah terbang ke Israel untuk melakukan dialog.  Namun tidak langsung berangkat begitu saja, sebelum berangkat Ia terlebih dulu meminta nasihat dan pertimbangan dari para tokoh maupun kiai NU.

Baca Juga: Geram Petinggi FPI Lihat 5 Anggota NU Temui Presiden Israel: Apapun Alasannya Itu Tak Pantas

Reaksi Jusuf Kalla

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK salah satunya yang merespon pertemuan tersebut. Menurut JK, pertemuan itu boleh-boleh saja jika mengusung perdamaian.

"Pertemuan itu mendapat banyak respon, tapi tergantung sebenarnya cara atau makna pertemuan. Kalau kunjgungan itu ingin mengusung perdamain, itu boleh saja," kata JK kepada wartawan usai menghadiri Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (17/07/2024).

Lebih jauh JK meyakini, kunci mewujudkan sebuah perdamaian adalah harus mengenal dua pihak yang bertikai atau berkonflik. Sehingga disitulah pentingnya ada komunikasi.

"Kalau anda ingin menegakkan perdamaian harus kenal kedua pihak. Kalau anda tidak kenal dengan Israel, hanya Palestina. itu tidak bisa mendukung perdamaian," tegas Ketua umum PMI ini.

Kontributor : Ulil Azmi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI