Biang Kerok! Pemprov DKI Sebut Aktivitas Industri Picu Penurunan Tanah di Jakarta

Kamis, 18 Juli 2024 | 02:10 WIB
Biang Kerok! Pemprov DKI Sebut Aktivitas Industri Picu Penurunan Tanah di Jakarta
Sebuah bangunan masjid yang sudah tidak difungsikan terendam air laut di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta, Sabtu (31/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyebut masifnya penggunaan air tanah di sektor industri memicu terjadinya penurunan tanah di kawasan utara Jakarta. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Ciko Tricanescoro dalam acara daring bertema "Apakah Jakarta Akan Tenggelam?" yang disiarkan laman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (17/7/2024).

"Fokusnya di utara karena pusat industri semua di utara. Yang membuat penurunan tanah itu pasti aktivitas industri, pelabuhan yang besar. Itu butuh air tanah cukup banyak, makanya fenomena (penurunan tanah) terjadi di utara," beber Ciko. 

Sementara itu, wilayah Selatan yang kebanyakan merupakan permukiman, kebutuhan air tanahnya lebih terbatas ketimbang di kawasan utara.

Baca Juga: Pengusaha dan Konsumen Vape Deklarasikan Gerakan Bebas Tar

Foto udara kawasan pulau reklamasi Pantai Utara Jakarta. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww]
Foto udara kawasan pulau reklamasi Pantai Utara Jakarta. [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/aww]

Dia merujuk studi yang menyebutkan bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berarti selama masih ada yang mengambil air tanah, maka penurunan tanah akan terus terjadi.

"Kami berharap ke depannya pengambilan air tanah bisa berkurang," ujar dia.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan berfokus pada daerah yang sampai saat ini terjadi penurunan tanah, salah satunya dengan membangun stasiun pantau. Upaya ini diharapkan dapat mengendalikan penurunan tanahnya di daerah tersebut.

"Kami juga ada stasiun pantau, yang akan terus bertambah. Sekarang kami baru ada tujuh alat. Nanti kita bisa tambahkan alat lainnya," kata dia.

Pemprov DKI Jakarta juga berencana menambah satuan yang terjun mengendalikan pihak-pihak yang mengambil air tanah dengan menyalahi aturan, serta zona bebas air tanah.

Baca Juga: 4 Pabrik di Sukabumi Gulung Tikar Usai Terdampak Krisis Ekonomi Global, Pengangguran Makin Banyak!

"Ke depan, zonasi bebas air tanah akan banyak beriringan dengan PAM jalan. Lalu kami terus melakukan perlindungan di pesisir dan InshaAllah Jakarta tidak akan tenggelam," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI