AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Jerman, Memicu Ketakutan Perang di Eropa

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 17 Juli 2024 | 20:34 WIB
AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Jerman, Memicu Ketakutan Perang di Eropa
Ilustrasi AS Kirim Rudal Jarak Jauh ke Jerman, Memicu Ketakutan Perang di Eropa. [KCNA VIA KNS/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Separuh warga Jerman saat ini tengah ketakutan adanya risiko perang antara NATO dan Rusia, apalagi Amerika Serikat menempatkan rudal jarak jauh.

Informasi itu disampaikan menurut studi yang diterbitkan majalah Stern pada Selasa (16/7/2024) waktu setempat.

Diketahui, bahwa survei yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Forsa menemukan 47 persen warga Jerman khawatir risiko perang.

Pasalnya setelah Amerika Serikat mulai mengerahkan rudal jarak jauhnya ke Jerman pada 2026 mendatang.

Baca Juga: Introvert? Ini 6 Beasiswa Internasional Tanpa Wawancara yang Bisa Kamu Coba

Hanya 17 persen warga Jerman yang disurvei yang mengatakan bahwa penempatan rudal tersebut tidak akan meningkatkan risiko perang.

Studi ini menunjukkan bahwa skeptisisme terhadap penempatan itu membuat 90 persen kalangan pendukung parpol Aliansi Sahra Wagenknecht (partai populis sayap kiri di Jerman) menyatakan keprihatinannya.

Sementara 65 persen pendukung parpol Alternatif untuk Jerman (partai populis sayap kanan) menyatakan kekhawatiran serupa. Hanya sepertiga pendukung Partai Hijau yang menyatakan prihatin.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin pada pekan lalu mengatakan bahwa penempatan senjata jarak jauh AS di negara Eropa barat itu tidak akan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pada 10 Juli, Pentagon mengatakan bahwa AS mulai 2026 akan memulai penempatan sistem jarak jauh secara tidak menentu di Jerman sebagai bagian dari perencanaan penempatan permanen senjata-senjata ini di masa depan.

Baca Juga: Raih IPK 3,73, Ini Kisah Mahasiswa Asing Asal Uzbekistan Lulus Gemilang dari UIKA Bogor

Persenjataan ini termasuk rudal jenis SM-6, Tomahawk dan pengembangan rudal hipersonik. [Antara/OANA].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI