10 Tahun Tragedi MH17, Luka Lama Belum Sembuh, Keadilan Masih Dicari

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 17 Juli 2024 | 16:51 WIB
10 Tahun Tragedi MH17, Luka Lama Belum Sembuh, Keadilan Masih Dicari
Malaysia Airlines MH17. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa yang harus disalahkan? mungkin banyak orang yang belum tahu peristiwa mengerikan terjadi 10 tahun lalu ketika pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina Timur.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan kaitan siapa yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat tersebut.

Pasalnya, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur yang dilanda perang saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.

Kecelakaan itu terjadi pada tahap awal perang ketika Moskow merebut Semenanjung Krimea dari Kyiv dan memicu pemberontakan oleh pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina.

Baca Juga: Suara Sumbang Andress di Lagu Kebangsaan MLB Mengundang Kritikan Pedas, Ternyata Ini Penyebabnya

Penerbangan malang itu lepas landas dari Amsterdam pada suatu hari musim panas yang cerah pada 17 Juli 2014.

Di antara penumpang tersebut terdapat pakar HIV/AIDS asal Belanda Joep Lange, yang sedang dalam perjalanan ke sebuah konferensi di Melbourne, serta Jeroen dan Nicole Wals serta keempat anak mereka, yang sedang menuju Malaysia untuk berlibur.

Pada pukul 16:19 waktu setempat, saat terbang di atas wilayah Donetsk di Ukraina timur tempat pemberontak separatis pro-Rusia memerangi pasukan Ukraina, pesawat tersebut meledak di udara, pada ketinggian 33.000 kaki (10,1 kilometer).

Seluruh penumpang yang berjumlah 298 orang tewas, 196 di antaranya warga negara Belanda, 43 warga Malaysia, dan 38 warga Australia.

Rekonstruksi jet yang dilakukan kemudian menggunakan beberapa puing-puing mengungkapkan kengerian saat-saat terakhir pesawat.

Baca Juga: Masjid Syiah Oman Diterjang Teror ISIS, Total 6 Tewas Termasuk 4 Warga Pakistan

“Bagian depan pesawat ditembus oleh ratusan benda berenergi tinggi yang berasal dari hulu ledak,” demikian hasil penyelidikan internasional yang dipimpin Belanda.

Akibat benturan dan ledakan berikutnya, tiga awak kokpit langsung tewas dan pesawat pecah di udara.

Para penyelidik mengatakan beberapa penumpang mungkin sudah mengetahui hingga 90 detik bahwa mereka akan mati.

Siapa yang bertanggung jawab?

Rusia dan Ukraina langsung saling menyalahkan atas jatuhnya pesawat tersebut.

Penyelidikan internasional pada tahun 2016 menemukan “bukti tak terbantahkan” bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem rudal permukaan-ke-udara BUK buatan Rusia yang diangkut dari Rusia ke Ukraina timur yang dikuasai kelompok separatis.

Penyelidik kemudian menetapkan bahwa rudal tersebut berasal dari brigade militer Rusia yang berbasis di kota Kursk di bagian barat.

Rusia membantah ada rudal anti-pesawat yang melintasi perbatasan.

Pada Juni 2019, empat tokoh senior di Republik Rakyat Donetsk yang merupakan pemberontak di Ukraina timur, Igor Girkin, Sergei Dubinsky dan Oleg Pulatov dari Rusia, dan Leonid Kharchenko dari Ukraina didakwa melakukan pembunuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI