Keripik Kentang 18+ Menelan Korban, Belasan Siswa di Jepang Masuk Rumah Sakit

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 17 Juli 2024 | 11:33 WIB
Keripik Kentang 18+ Menelan Korban, Belasan Siswa di Jepang Masuk Rumah Sakit
Ilustrasi keripik kentang dalam kemasan. (Unsplash.com/ The Organic Crave Company)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Empat belas siswa sekolah menengah di Jepang dibawa ke rumah sakit pada hari Selasa setelah makan keripik kentang "super pedas", menurut laporan media lokal.

Lebih dari 30 siswa di sebuah sekolah menengah di Tokyo dilaporkan berbagi keripik tersebut saat istirahat, ketika beberapa mulai mengeluhkan mual dan rasa sakit akut di sekitar mulut mereka.

Empat belas dari mereka segera dibawa ke rumah sakit, semuanya dalam keadaan sadar, tetapi setidaknya satu merasa sangat sakit hingga harus diangkut dengan kursi roda, kata Fuji TV.

Ilustrasi keripik kentang. (Pixabay/avantrend)
Ilustrasi keripik kentang. (Pixabay/avantrend)

Menurut laporan, seorang siswa laki-laki membawa keripik itu ke sekolah "hanya untuk bersenang-senang" karena dia pernah memakannya sebelumnya dan merasa keripik itu "super pedas".

Baca Juga: Breakingnews! Cerezo Osaka Putus Kontrak Justin Hubner

Keripik yang dimaksud memiliki merek "R 18+ Curry Chips", seperti dilaporkan oleh beberapa media termasuk Asahi Shimbun dan Fuji TV.

Menurut situs web pabrikannya, mereka yang berusia di bawah 18 tahun "dilarang" memakan keripik tersebut, yang "sangat pedas hingga mungkin menyebabkan rasa sakit".

Situs web tersebut menyebutkan bahwa keripik ini menggunakan sejumlah besar cabai sangat pedas yang dikenal sebagai "ghost pepper" sebagai bahan utamanya.

Ilustrasi pasien menderita Pansitopenia (freepik/tongpatong)
Ilustrasi pasien (freepik/tongpatong)

Mereka yang memiliki tekanan darah tinggi dan perut yang lemah "sangat dilarang" untuk mencoba keripik ini, dan mereka yang "penakut dan tidak berani" juga disarankan untuk tidak mencobanya, demikian peringatan di situs web tersebut.

Layanan darurat Tokyo, sekolah, dan produsen keripik tersebut tidak segera tersedia untuk memberikan komentar saat dihubungi oleh AFP.

Baca Juga: Timnas Indonesia Berharap GBK Full Senyum Sambut Jepang dan Arab Saudi pada November

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI