Tragedi di Konvensi Republik, Tunawisma Bersenjata Ditembak Mati Polisi Picu Protes Warga

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 17 Juli 2024 | 10:13 WIB
Tragedi di Konvensi Republik, Tunawisma Bersenjata Ditembak Mati Polisi Picu Protes Warga
ilustrasi polisi. [Pexels.com/Rosemary Ketchum]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria tunawisma berkulit hitam, bersenjatakan dua pisau di dekat lokasi Konvensi Nasional Partai Republik di Wisconsin, ditembak mati oleh petugas polisi dari Ohio pada hari Selasa.

Menurut polisi, pria yang diidentifikasi oleh keluarganya sebagai Samuel Sharpe, berusia 43 tahun, memegang pisau di setiap tangannya. Situasi semakin memanas ketika Sharpe menyerang seseorang yang tidak bersenjata, memaksa petugas untuk melepaskan tembakan. Dua pisau ditemukan di lokasi kejadian.

"Hidup seseorang dalam bahaya," kata kepala polisi Milwaukee, Jeffrey Norman, dalam konferensi pers. "Para petugas ini, yang bukan dari daerah ini, bertindak dan menyelamatkan nyawa seseorang hari ini."

Insiden ini terjadi di tengah keamanan yang diperketat di Milwaukee, dengan ribuan petugas dari berbagai yurisdiksi hadir untuk memastikan keamanan Konvensi Nasional Partai Republik, yang dimulai pada hari Senin dan akan berakhir pada hari Kamis.

Baca Juga: 4 Orang Tewas, Motif Dibalik Serangan Dekat Masjid Oman Masih Misteri

Peristiwa penembakan seorang perwira polisi di Polda Gorontalo menyisakan sejumlah misteri. (pixabay)
Ilustrasi penembakan. (pixabay)

Penembakan ini memicu kemarahan di kalangan warga Milwaukee, yang mempertanyakan kehadiran petugas dari luar negara bagian yang berpatroli di lingkungan mereka, yang terletak lebih dari satu kilometer dari lokasi konvensi. Banyak warga berkumpul di lokasi kejadian, menyuarakan kemarahan mereka dan merencanakan vigili malam untuk menghormati Sharpe.

"Mereka datang ke komunitas kami dan menembak keluarga kami di sini di taman umum," kata Linda Sharpe, sepupu Samuel. "Apa yang kalian lakukan di kota kami, menembak orang?"

Linda Sharpe menggambarkan sepupunya Samuel sebagai penduduk lama di sebuah perkemahan tenda yang terletak di seberang jalan dari King Park, tempat penembakan terjadi. Perkemahan ini dikenal di lingkungan tersebut, yang memiliki beberapa klinik layanan sosial dan tempat penampungan. Warga percaya bahwa petugas polisi Milwaukee, yang akrab dengan populasi tunawisma setempat, mungkin bisa menenangkan situasi dengan lebih efektif.

Norman menjelaskan bahwa sekelompok 13 petugas Columbus, yang merupakan bagian dari patroli sepeda, berada di area yang ditentukan ketika mereka melihat pertengkaran yang melibatkan Sharpe. Mereka mendekati lokasi dan berulang kali memerintahkan Sharpe untuk menjatuhkan senjatanya, tetapi dia mengabaikan perintah mereka dan bergerak menuju individu yang tidak bersenjata, yang membuat para petugas melepaskan tembakan.

Kantor Pemeriksa Medis Daerah Milwaukee telah menjadwalkan autopsi untuk hari Rabu dan penyelidikan lebih lanjut mengenai penembakan tersebut sedang berlangsung.

Baca Juga: Tragedi Subuh Berdarah di Nizwa, Penembakan Massal Kacaukan Masjid di Oman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI