CEK FAKTA: Jokowi Obral IKN Hingga 190 Tahun, Mau Saingi VOC?

Bella Suara.Com
Rabu, 17 Juli 2024 | 06:10 WIB
CEK FAKTA: Jokowi Obral IKN Hingga 190 Tahun, Mau Saingi VOC?
Ilustrasi IKN Nusantara. [instagram/nyoman_nuarta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar video dari channel YouTube bernama Garis Politik dengan narasi bahwa Presiden Jokowi menjual atau obral Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga 190 tahun untuk asing.

Video ini diunggah pada 14 Juli 2024 oleh channel YouTube Garis Politik dengan narasi yang menyebutkan bahwa Presiden Jokowi menjual IKN dengan izin hak guna usaha (HGU) hingga 190 tahun untuk investor asing.

"JOKOWI OBRAL IKN HINGGA 190 TAHUN, UNTUK ASING," narasi dalam video.

"MENGEJUTKAN..!SAMA AJA, JKW JUAL IKN? OBRAL HINGGA 190 TAHUN UNTUK ASING, Thumbnail video tersebut.

Baca Juga: Lawatan ke Abu Dhabi, Jokowi Bakal Temui MBZ Bahas Investasi IKN

Thumbnail video yang menampilkan Presiden Jokowi bersalaman dengan warga asing sebenarnya adalah momen ketika Presiden bertemu dengan CEO Apple, Tim Cook, pada 17 April 2024. Pertemuan tersebut berkaitan dengan rencana investasi Apple di Indonesia dan bukan terkait dengan penjualan atau izin HGU di IKN.

Gambar aslinya dapat ditemukan dalam artikel cnbcindonesia.com yang berjudul “Jokowi Minta CEO Apple Tim Cook Bangun Pabrik di RI”.

Sementara artikel yang disebutkan dalam video termasuk artikel dari ekonomi.bisnis.com dan kompas.com, yang membahas izin HGU untuk investor di IKN hingga 190 tahun.

Namun, klaim bahwa Jokowi "obral" atau menjual IKN untuk asing tidak sesuai dengan fakta yang terdapat dalam artikel tersebut.

Berdasarkan penelusuran, klaim dalam video tersebut tidak didukung oleh informasi yang valid. Narasi bahwa Jokowi menjual IKN hingga 190 tahun untuk asing adalah manipulasi terhadap fakta yang sebenarnya terjadi, yakni pemberian izin HGU kepada investor di IKN.

Baca Juga: CEK FAKTA: RANS Entertainment Bikin Giveaway Senilai Rp50 Juta dengan Tebak Kata

Dapat dipastikan bahwa informasi dalam video tersebut adalah keliru alias hoaks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI