UNRWA: Butuh 15 Tahun Untuk Bersihkan Puing-puing Berserakan di Kota Gaza

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2024 | 23:12 WIB
UNRWA: Butuh 15 Tahun Untuk Bersihkan Puing-puing Berserakan di Kota Gaza
Warga Palestina membawa beberapa barang yang diselamatkan ketika mereka menuju kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Jumat (30/5/2024). [Omar AL-QATTAA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - UNRWA atau Badan PBB untuk Pengungsi Palestina menyebutkan bahwa Jalur Kota Gaza bisa bersih dari puing-puing berserakan akibat serangan Israel setelah 15 tahun kemudian.

UNRWA, mengutip penilaian yang dilakukan Program Lingkungan PBB (UNEP) mengatakan, serangan mematikan Israel ini telah porak-porandakan seluruh bangunan mewah di Gaza.

"Diperlukan waktu hingga 15 tahun untuk membersihkan sekitar 40 juta ton puing-puing perang di Gaza," kata nya, dikutip Selasa (16/7/2024).

Mereka menyebutkan bahwa pemindahan puing-puing perang di Gaza akan membutuhkan lebih dari 100 truk dan menelan biaya lebih dari 500 juta dolar Amerika (sekitar Rp8,10 triliun).

Baca Juga: Padahal Tokoh Intelek, Gus Yahya Sebut 5 Kader NU Bertemu Presiden Israel Karena Dijebak

"Puing-puing tersebut menimbulkan ancaman mematikan bagi orang-orang di Jalur Gaza karena reruntuhan itu dapat berisi persenjataan yang belum meledak dan zat-zat berbahaya," tambah badan PBB tersebut.

Bulan lalu, Radio Angkatan Darat Israel, mengutip pejabat militer, mengatakan bahwa sekitar 50 ribu bom telah dijatuhkan di Gaza oleh pesawat tempur Israel sejak 7 Oktober lalu, seraya menambahkan bahwa antara 2 - 3 ribu bom tidak meledak.

Karena mengabaikan resolusi PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang mematikan di Gaza sejak 7 Oktober.

Hampir 38.700 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, dan lebih dari 89 ribu orang luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.

Baca Juga: Kecam Kunjungan Lima Pemuda Indonesia yang Temui Presiden Israel, Dompet Dhuafa: Khianati Perjuangan Rakyat Palestina

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI