Usul Dana Bantuan Parpol Naik 10 Kali Lipat, Bamsoet Catut Kajian KPK: Supaya Masalah Korupsi Berkurang

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:07 WIB
Usul Dana Bantuan Parpol Naik 10 Kali Lipat, Bamsoet Catut Kajian KPK: Supaya Masalah Korupsi Berkurang
Usul Dana Bantuan Parpol Naik 10 Kali Lipat, Bamsoet Catut Kajian KPK: Supaya Masalah Korupsi Berkurang. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo mengusulkan kenaikan dana bantuan partai politik (parpol). Menurutnya besaran dana yang diterima parpol dari negara saat ini sudah tidak ideal.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2018, tiap parpol yang lolos ke Senayan dapat bantuan Rp1.000 untuk tiap suara yang diraih.

Wacana menaikkan dana bantuan parpol ini dibahas saat dirinya dan para pimpinan MPR RI menemui Ketua Umum Partai Demokrat,Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Selasa (16/7/2024).

"Biaya (bantuan) parpol juga harus dipikirkan kembali tidak hanya Rp1.000 rupiah per suara," ujar Bamsoet usai pertemuan.

Baca Juga: Djarot Sindir Bobby Didukung Banyak Parpol Gegara Mertua, Luluk PKB: Tahu Sama Tahu Lah Ya

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet. (Suara.com/Fakhri)
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet. (Suara.com/Fakhri)

Menurutnya, berdasarkan kajian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), idealnya tiap parpol mendapatkan dana Rp10 ribu per suara atau 10 kali lipat lebih banyak dari ketentuan saat ini.

"Karena berdasarkan kajian KPK yang ideal negara harus membiayai parpol supaya berkurang masalah yang terjadi korupsi dan lain-lain adalah Rp10.000," ucapnya.

"Tetapi faktanya negara belum mampu memberikan pembiayaan kepada parpol Rp10 ribu baru Rp1.000," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Bamsoet juga sempat menyinggung banyak politisi potensial yang tak memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg). Menurutnya, hal ini terjadi karena minimnya logistik atau isi tas yang dipunyai para Calon Legislatif (Caleg) itu.

"Kenapa hari ini makin ke sini kok, orang-orang, anak-anak muda, orang-orang yang memiliki kapasitas, integritas, kapabilitas dan probabilitas kok gak lolos baik di Senayan maupun di semua tingkatan. Ternyata, ada yang lupa isi tas yang kurang," pungkasnya.

Baca Juga: Sebut Greenhouse Bos Parpol dari Duit Kementan, Jaksa KPK ke Kubu SYL: Gertak Sambal dan Pepesan Kosong!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI