4 Pabrik di Sukabumi Gulung Tikar Usai Terdampak Krisis Ekonomi Global, Pengangguran Makin Banyak!

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 16 Juli 2024 | 15:12 WIB
4 Pabrik di Sukabumi Gulung Tikar Usai Terdampak Krisis Ekonomi Global, Pengangguran Makin Banyak!
Ilustrasi PHK Massal. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat ada 4 pabrik terpaksa tutup dan rumahkan karyawannya. Perusahaan tersebut terdampak krisis ekonomi global.

Seperti diberitakan Sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com, Apindo Kabupaten Sukabumi mencatat dalam kurun waktu akhir tahun 2023 hingga pertengahan 2024, ada 4 perusahaan yang tutup, yakni perusahaan industri padat karya dan satu perusahaan AMDK (air minum dalam kemasan).

“Ada 4, yaitu PT Manito World, Benda, Cicurug; PT Fajar Tunggal Nasional Parungkuda; PT Moda Apparel Tenjoayu, Cicurug dan perusahaan PT Tirtamas Lestari Nyangkowek Cicurug yang mulai non aktif,” ujar Ketua DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, Sudarno, Selasa (16/7/2024).

Sudarno mengatakan dari keempat perusahaan ini, kurang lebih ada 3500 karyawan yang terdampak.

Baca Juga: Digaji 20 Tahun Tanpa Bekerja, Wanita Ini Malah Gugat Perusahaan

Kondisi perekonomian sektor industri kata Sudarno, hingga saat ini belum pulih sejak pandemi covid-19 melanda negeri.

Ia menjelasakan produksi sektor industri khususnya padat karya terus merosot hingga membuat manajemen pabrik mengambil langkah-langkah strategis termasuk pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan.

“Dampaknya masih hingga sekarang. Terutama untuk perusahaan sektor industri padat karya. Permintaan order dari negara tujuan ekspor, baik di Eropa maupun Amerika, belum kembali naik,” jelas Sudarno, Selasa (16/7/2024).

Apindo mencatat, selain order untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia khususnya di Kabupaten Sukabumi, belum optimal. Perusahaan juga harus menghadapi kondisi biaya produksi yang tetap tinggi, dari nilai upah minimum bagi pekerja atau buruh.

“Biaya produksi menjadi lebih tinggi disaat order dari pembeli belum kembali seperti kondisi normal akibat krisis ekonomi global,” kata dia.

Baca Juga: Wujudkan Komitmen pada Aspek Kesehatan, Perusahaan Ini Inisiasikan Program Olahraga

Industri padat karya di Jawa Barat khusus Kabupaten Sukabumi lanjut Sudarno juga harus menghadapi persaingan order pekerjaan (produksi) dari buyer dengan daerah lainnya di Indonesia.

“Perusahaan industri padat karya di luar Sukabumi, terutama Jawa Tengah, ternyata dapat menerima order dengan harga yang lebih murah,” jelasnya.

Pada November 2023 lalu, DPK APINDO Kabupaten Sukabumi, mencatat dalam periode pasca pandemi covid-19 hingga resesi ekonomi global dampak Perang Rusia dan Ukraina; dari 29 perusahaan anggota Apindo terjadi pengurangan karyawan atau PHK sebanyak 24.914 orang tenaga kerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI