Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan proyek jangka panjang. Bukan proyek yang dua atau tiga bulan langsung jadi.
Penegasan itu disampaikan Jokowi saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait rencana kepala negara berpindah kantor ke IKN pada bulan ini. Jokowi menegaskan target memang Juli, tetapi masih melihat kondisi di lapangan.
"Dan IKN itu kan bukan dibangun 2 tahun, 3 tahun. Ini sebuah mimpi besar jangka panjang, proyek jangka panjang. Mungkin 15-20 tahun," kata Jokowi jelang keberangkatan menuju Uni Emirat Arab dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Selain rencana presiden pindah kantor pada Juli, pemerintah juga mengagendakan kegiatan upacara peringatan HUT RI pada 17 Agustus 2024 di IKN. Perihal ini, Jokowi menegaskan bahwa hal tersebut bukan berarti pembangunan IKN selesai pada 17 Agustus.
Baca Juga: Jokowi Mulai 'Ngeluh' Soal Proyek IKN: Tiap Hari Hujan Deras, Pekerjaan Banyak Mundur
"Jadi jangan membayangkan kita upacara 17 Agustus itu sudah jadi semuanya, tidak seperti itu. Banyak yang baru menurut saya," ujar Jokowi.
Jokowi lantas memperkirakan progres pengerjaan IKN secara keseluruhan hingga 17 Agustus tahun ini.
"Paling nanti 17 Agustus itu paling dihitung semuanya secara keseluruhan mungkin ya 15 persen," kata Jokowi.
Masih Perlu Investasi
Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan proyek jangka panjang IKN masih membutuhkan investasi. Ia berujar investor masih diperlukan baik dari dalam maupun luar negeri.
"Ini masih memerlukan investasi, masih memerlukan investor dari dalam maupun luar. Itu yang sedang kita kejar," kata Jokowi.
Sementara itu, pembangunan dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperuntukan untuk membangun gedung-gedung pemerintahan, semisal Istana Kepresidenan.
"Kalau pemerintah kan kewajiban dari gedung-gedung pemerintahan, Istana Presiden, wakil presiden dan oleh karena itu 100 presiden dari APBN," kata Jokowi.
Hujan Deras di IKN
Jokowi memastikan akan berpindah kantor di IKN pada Juli 2024. Tetapi dengan catatan pengerjaan bangunan hingga fasilitas air dan listrik siap.
Sebelumnya, pada kesempatan berbeda, kepala negara mempertanyakan ihwal kesiapan fasilitas air san listrik saat ditanya hal serupa.
"Ya melihat itu tadi, kesiapan itu. Kalau itu siap, kemarin memang targetnya kan Juli," kata Jokowiz
Meski sudah ditargetkan Juli, Jokowi berbicara bahwa perlu melihat kondisi di lapangan terlebih dahulu. Mengingat banyak pengerjaan pembangunan di IKN tertunda lantaran cuaca di sana hujan.
"Tetapi kan lihat ke IKN, tiap hari hujan terus, hujan deres banget. Jadi memang pekerjaan banyak yang mundur, dan itu biasa dalam proyek besar," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak pernah mengatakan batal berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Juli 2024.
Basuki menegaskan kepala negara hanya mempertanyakan kesiapan air dan listrik.
"Cuma bilang sudah belum. Sudah? Belum? Sudah? Belum? Gitu aja kan," kata Basuki di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Basuki menegaskan bahwa saat ini terhitung masih awal bulan Juli. Sedangkan bulan ini masih ada sisa waktu 20 hari ke depan. Ia juga menekankan bahwa pernyataannya air sudah siap untuk pertengahan Juli, bukan awal.
"Dulu saya bilang pertengahan Juli air akan masuk. Listriksudah masuk," kata Basuki.
Kekinian Basuki menyampaikan akan kembali berkunjung ke IKN selepas mendampingi kegiatan Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Abu Dhabi pada 15 Juli dan pulang 17 Juli. Basuki ke IKN pada keesokan harinya.
"Tanggal 18 ke sana saya memastikan bahwa air insyaAllah sudah oke," kata Basuki.
Meski begitu, Basuki enggan memastikan kapan presiden akan berkantor di IKN. Menurutnya hal tersebut bergantung terhadap keputusan Jokowi.
"Tanya beliau dong, masa nanya saya," kata Basuki.