Suara.com - Donald Trump memilih J.D. Vance, seorang senator Partai Republik dari Ohio, sebagai pasangan calonnya pada hari Senin. Vance sebelumnya adalah seorang kritikus keras Trump tetapi kini menjadi salah satu pendukung setianya.
Pengumuman tersebut dibuat di situs media sosial Trump, Truth, tepat sebelum dimulainya Konvensi Nasional Partai Republik selama empat hari di Milwaukee. Vance, penulis buku terlaris "Hillbilly Elegy," sangat populer di kalangan pemilih Republik di Ohio, yang dapat meningkatkan dukungan untuk Trump pada pemilu 5 November.
Namun, sebagai seorang konservatif dari negara bagian yang condong ke Republik, Vance mungkin tidak akan menarik banyak pemilih baru bagi Trump dan bahkan mungkin mengasingkan beberapa pemilih moderat. Beberapa pendukung Trump menyarankan memilih perempuan atau orang kulit berwarna sebagai wakil untuk memperluas koalisi.
Trump, yang berusia 78 tahun, baru saja selamat dari percobaan pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania pada hari Sabtu, dengan motif pelaku yang masih belum diketahui.
Baca Juga: Donald Trump Tertembak, Bitcoin Langsung Terbang
Pendukung Trump seperti Steve Bannon dan Donald Trump Jr. memuji Vance karena mendorong kebijakan luar negeri yang lebih hati-hati dan mendukung hambatan perdagangan. Vance juga dikenal karena kehadirannya yang konfrontatif di media sosial.
Pada usia 39 tahun, Vance mewakili generasi muda dalam pemilu yang menampilkan Trump dan Presiden Joe Biden yang berusia 81 tahun, menciptakan keseimbangan dengan Wakil Presiden Kamala Harris yang berusia 59 tahun.
Trump mengabaikan calon lain seperti Senator Marco Rubio, Tim Scott, dan Gubernur Dakota Utara Doug Burgum. Vance memiliki perjalanan karier yang unik, dari masa kecil yang sulit di Ohio selatan hingga menjadi seorang penulis terkenal dan senator.
Vance dulu sangat kritis terhadap Trump, menyebutnya dengan julukan-julukan keras. Namun, saat bersiap mencalonkan diri sebagai senator pada tahun 2022, Vance berubah menjadi pendukung setia Trump. Dia juga meremehkan serangan 6 Januari di Gedung Capitol dan mendukung kritik Trump terhadap Departemen Kehakiman.
Pemilihan Vance menimbulkan kritik dari beberapa pendukung Trump yang menginginkan calon wakil presiden yang lebih beragam. Beberapa rekan Trump juga mempertanyakan kebijaksanaan mengeluarkan Vance dari Senat ketika Partai Demokrat dan Republik bersaing untuk menguasai majelis tinggi.
Baca Juga: Selain Trump, Ini 6 Presiden Amerika yang Pernah Jadi Target Pembunuhan
Ohio adalah negara bagian yang terkadang memilih Demokrat, meskipun cenderung memilih Republik dalam pemilihan presiden. Vance memenangkan pemilu 2022 dengan selisih enam poin persentase.