Suara.com - Asosiasi yang terkait dengan Hewan di Malaysia telah mengumumkan hadiah sebesar RM3.000 ($637) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan seseorang yang terlihat dalam video yang menganiaya kucing.
Asosiasi tersebut memberikan tawaran ini melalui postingan Facebook pada tanggal 24 Juni, membagikan gambar dan video berdurasi 48 detik tentang dugaan insiden tersebut. Rekaman tersebut menunjukkan seorang pria menggunakan helikopter untuk menguliti kucing tersebut sambil berbicara dalam bahasa Melayu yang terbata-bata.
Asosiasi tersebut mengidentifikasi pria tersebut sebagai warga negara Myanmar yang bekerja di sebuah toko makanan ringan di Selangor. Postingan tersebut telah dibagikan lebih dari 250 kali pada siang hari tanggal 26 Juni.
LSM tersebut menekankan perlunya penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap motivasi di balik dugaan tindakan kekejaman tersebut. Jika pria tersebut dengan sengaja membunuh kucing tersebut untuk kepentingan media, organisasi tersebut menekankan pentingnya penangkapan, penyelidikan, dan penuntutan.
Baca Juga: Italia Membara! Gelombang Panas Tewaskan Lima Orang, Suhu Capai 37,78 Derajat Celcius
Mereka menyatakan bahwa membunuh kucing untuk dikonsumsi tidak dapat diterima secara budaya di Malaysia dan tidak boleh dianggap sebagai hal yang normal.
Reaksi media sosial mengungkapkan kemarahan atas insiden tersebut, dengan pengguna mengutuk tindakan tersebut dan menyerukan penangkapan pelakunya. Beberapa pengguna Reddit berspekulasi bahwa kucing tersebut mungkin sudah mati sebelum video tersebut direkam.
Undang-Undang Kesejahteraan Hewan Malaysia menetapkan denda berkisar antara RM20.000 hingga RM100.000, penjara hingga tiga tahun, atau keduanya bagi individu yang dinyatakan bersalah melakukan kekejaman terhadap hewan.
Dalam kasus serupa pada tahun 2019, seorang pria menerima hukuman dua tahun penjara karena menyebabkan kematian seekor kucing hamil di sebuah laundry di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Lulusan Sekolah Menengah Bethel Park, Ini Catatan Thomas Crooks Si Penembak Donald Trump