Suara.com - Mantan ibu negara Melania Trump merilis pernyataan pada hari Minggu yang membela suaminya, mantan Presiden Donald Trump, setelah suaminya terluka dalam penembakan di kampanye malam sebelumnya.
Dalam sebuah surat yang diposting di media sosial, Melania mengatakan dia menyadari hidupnya dan kehidupan putra mereka, Barron, “berada di ambang perubahan yang menghancurkan” setelah “peluru keras” menerjang suaminya.
“Monster yang mengenali suami saya sebagai mesin politik yang tidak manusiawi berusaha untuk membangkitkan hasrat Donald – tawanya, kecerdikannya, kecintaannya pada musik, dan inspirasinya. Aspek inti kehidupan suami saya – sisi kemanusiaannya – terkubur di bawah mesin politik,” tulisnya.
Melania menggambarkan suaminya, calon presiden dari Partai Republik, sebagai “pria yang murah hati dan perhatian yang selalu bersama saya melalui saat-saat terbaik dan terburuk.”
Baca Juga: Ngeri! Begini Detik-detik Donald Trump Ditembak saat Kampanye di Pennsylvania
Pada hari Sabtu, Donald Trump sedang berbicara di rapat umum di Butler, Pennsylvania, ketika tembakan terdengar, setelah itu mantan presiden tersebut terlihat dengan telinga berlumuran darah. Trump diantar keluar panggung dan dibawa ke rumah sakit. Seorang juru bicara sejak itu mengatakan Trump “baik-baik saja.” Pihak berwenang membunuh pria bersenjata, yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, di tempat kejadian.
Setidaknya satu orang yang menghadiri rapat umum tewas dalam penembakan tersebut, dan dua lainnya terluka parah.
Selain mengecam penembakan keji tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban lainnya, Melania Trump menekankan perlunya warga Amerika untuk bersatu dan “melihat lebih jauh dari kiri dan kanan, melampaui merah dan biru.” Kelompok bipartisan yang terdiri dari anggota parlemen dan tokoh masyarakat lainnya, termasuk Presiden Joe Biden, mengutuk kekerasan politik setelah penembakan tersebut.
“Kita semua adalah manusia, dan pada dasarnya, secara naluriah, kita ingin membantu satu sama lain,” tulis Melania Trump. “Politik Amerika hanyalah salah satu kendaraan yang dapat mengangkat komunitas kita. Cinta, kasih sayang, kebaikan dan empati adalah kebutuhan.”
“Pagi ini, bangkitlah mengatasi kebencian, fitnah, dan ide-ide sederhana yang menyulut kekerasan. Kita semua menginginkan dunia di mana rasa hormat adalah yang terpenting, keluarga adalah yang utama, dan cinta melebihi segalanya,” tulisnya. “Kita bisa mewujudkan dunia ini lagi. Masing-masing dari kita harus menuntut untuk mendapatkannya kembali. Kita harus menegaskan kembali bahwa rasa hormat adalah landasan hubungan kita.”
Baca Juga: Ini Tanggapan Jusuf Kalla Terkait Insiden Penembakan Donald Trump