Suara.com - Baru-baru ini ramai muncul perdebatan terkait penyebab sungai di wilayah Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berubah menjadi merah darah. Ada yang berspekulasi bahwa merahnya sungai tersebut disebabkan karena pencemaran sungai yang sengaja dilakukan oleh perusahaan pakaian.
Namun ada juga yang menduga adanya peran dari alga merah yang menyebabkan sungai tersebut berubah warna. Pasalnya dari keterangan video dan warga sekitar mengaku tak mencium bau dari sungai yang berubah warna.
Berubahnya warna air sungai menjadi merah menjadi tontonan warga di lokasi tersebut. Terjadinya hal tersebut sudah direspon oleh dinas terkait, namun hingga saat ini pihaknya belum memastikan apa penyebab dari berubahnya warna sungai.
Terlepas dari perdebatan tersebut, spekulasi warga soal alga menarik perhatian. Sebenarnya apakah benar alga ini bisa menjadi pemicu berubahnya warna?.
Baca Juga: Edukasi Susu Kambing, Meriam Bellina Beberkan Manfaatnya bagi Kesehatan
Alga adalah organisme sederhana yang umumnya hidup di lingkungan perairan. Mereka merupakan kelompok tumbuhan primitif yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati seperti tumbuhan darat.
Alga memainkan peran penting dalam ekosistem, terutama sebagai produsen utama dalam rantai makanan laut.
Melansir dari pijarbelajar.id, Senin (14/7/2024), Alga terklasifikasi dalam empat kelompok. Pertama Alga Hijau atau Chlorophyta, Alga Coklat (Phaeophyceae), Diatom (Bacillariophyta) dan Alga Merah atau (Rhodophyta).
Alga merah adalah salah satu penyebab permukaan air yang ada di suatu wilayah berwarna merah darah. Jenis ini juga yang diduga oleh sebagian orang penyebab sungai di Tumpang menjadi merah darah.
Bagaimana ciri-ciri Alga?
Baca Juga: Viral! Niat Bordir Lambang Universitas Brawijaya, Eh Jadinya Malah di Luar Dugaan
Tumbuhan alga ini masuk dalam organisme yang memiliki sel satu atau bersel banyak. Ia memiliki struktur sel yang sederhana di jenis prokariotik. Sementara ada pula alga eukariotik yang isi selnya lebih kompleks dengan membran inti sel atau nukleus yang terpisah.
Alga melakukan fotosintesis di mana energi matahari yang mereka terima menjadi makanannya yang dibantu pigmen fotosintesis yakni klorofil.
Mengingat jenis mereka berbeda, pigmen untuk berfotosintesisnya pun berbeda. Klorofil hijau, klorofil merah, klorofil coklat dan fikobilin. Pigmen warna ini yang menyebabkan pula mereka memiliki banyak warna.
Untuk ukuran Alga sendiri, mereka memiliki banyak variasi. Mulai dari yang berukuran mikroskopis hingga yang bisa terlihat dengan mata telanjang. Bentuk mereka pun ada yang uniseluler (satu sel) dan membentuk koloni atau benang-benang kelompok.
Munculnya alga di permukaan air baik itu sungai, bahkan laut atau seperti yang terjadi di Tumpang, Kabupaten Malang, bisa jadi karena faktor-faktor berikut.
1. Suhu air yang tinggi
Suhu air sungai yang hangat merupakan kondisi ideal bagi pertumbuhan alga merah.
2. Tingginya kandungan nutrisi
Limbah yang mengandung nitrogen dan fosfor dari kegiatan pertanian dan domestik dapat menyuburkan pertumbuhan alga merah.
3. Kurangnya aliran air
Aliran air yang lambat atau terhambat dapat menyebabkan alga merah menumpuk di satu tempat dan berkembang biak dengan pesat.
Alga tak bisa dianggap sebagai parasit. Organisme ini memiliki peran ekologis untuk ekosistem air, terutama sebagai produsen primer. Mereka melakukan fotosintesis, mengubah energi matahari menjadi bahan organik yang dapat digunakan oleh organisme lain. Selain itu, alga juga berkontribusi dalam siklus karbon global dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Adapun manfaat dari alga itu sendiri untuk ekosistem di perairan. Terlebih lagi untuk manusia bisa digunakan sebagai sumber pangan dan juga kesehatan.
1. Pangan: Beberapa jenis alga seperti spirulina dan chlorella dikonsumsi sebagai suplemen makanan karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Alga juga digunakan dalam produksi agar-agar dan karagenan, yang berfungsi sebagai bahan pengental dalam industri makanan.
2. Industri: Alga digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk produksi biofuel, pupuk, dan bahan baku kosmetik. Diatom, misalnya, digunakan dalam filtrasi dan sebagai bahan abrasif dalam produk pembersih.
3. Kesehatan: Alga memiliki potensi dalam bidang kesehatan, terutama sebagai sumber senyawa bioaktif yang dapat digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa alga dapat memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker.