Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno lihat langsung daya tarik wisata di Desa Wisata Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur. Tempat tersebut memang menjadi salah satu kandidat 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Tak hanya kaya dengan pemandangan alam, Sandi mengungkapkan kalau destinasi tersebut sudah memiliki standar destinasi skala internasional. Desa Wisata Osing Kemiren memiliki landscape pedesaan dengan dikelilingi hamparan persawahan, dengan udara sejuk karena masih memiliki banyak pepohonan, sumber mata air, dan sungai.
Desa wisata yang terkenal dengan Suku Osing itu juga memiliki budaya dan bahasa sendiri yang disebut bahasa (Jawa) Osing. Sandi pun berharap Desa Wisata Osing Kemiren bisa berprestasi menjadi desa terbaik dunia.
“Saya melihat bahwa ini adalah bagian produk pariwisata kita yang bisa ditawarkan kepada dunia, semoga Desa Wisata Osing Kemiren bisa kita tawarkan kepada UN Tourism Village,” kata Sandi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/7/2024).
Baca Juga: Tak Gentar Nama Sandiaga Mencuat, Ini Modal Golkar Pede Jagokan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar
Karenanya, dia juga berpesan agar masyarakat menjaga alam, kesenian, dan budaya Dewa Wisata Osing Kemiren. Masyarakat juga bisa terus mengembangkan produk ekonomi kreatif buatan warga setempat agar turut jadi daya tarik wisatawan.
Dengan begitu, Sandi berharap destinasi tersebut bisa memperkaya ekosistem wisata Banyuwangi dan Bali Barat.
“Ini yang sedang kita kembangkan obyek wisatanya. Jadi nanti ada paket wisata, sehingga menarik kunjungan wisatawan yang selama ini tertumpuk di Bali Barat,” kata Sandiaga.
Jika baru pertama kali berkunjung ke Desa Wisata Osing, wisatawan akan menemukan tradisi warga setempat yang paling terkenal, yakni Tradisi Gedhogan. Tradisi di salah satu desa wisata Banyuwangi itu dilakukan turun-temurun sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang diterima.
Dalam foto yang diterima Suara.com, Sandiaga mengikuti tradisi Gedhogan dengan sejumlah perempuan di Desa Wisata Osing.
Baca Juga: Sandiaga Dilirik PKB untuk Pilgub Jabar, PPP: Kader Kami Laku!
Diketahui, saat musim panen, para perempuan di wilayah itu menampilkan sebuah pertunjukan seni unik dengan memukulkan lesung dan alu diiringi alunan angklung dan tabuhan gendang.
Wisatawan juga akan menjumpai rumah-rumah adat Suku Osing di kedua sisi jalan dengan pintu ukiran kayu dan bentuk atap yang khas.
Ada tiga jenis desain atap yang dikenal di tiap rumah di antaranya tikel balung (atap empat sisi), baresan (atap tiga sisi), dan crocogan (atap dua sisi).