Suara.com - Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menduga, kecelakaan maut yang terjadi tol Solo-Ngawi, tepatnya di Km 498+800 jalur B atau dari arah Surabaya menuju Jakarta, karena sopir mengantuk.
Kecelakaan itu melibatkan sebuah mobil elf yang membawa rombongan SD Islam Darul Falah, Surabaya yang menabrak dari belakang truk tronton bernomor polisi H 8593 NG yang bermuatan bata ringan.
"Sementara ini kami menduga ada beberapa hal, yang pertama waktu kejadian saat sedang normal-normalnya manusia dalam keadaan tertidur. Kami menduga sopir mengantuk," kata Petrus di Boyolali sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (13/7/2024).
Terkait hal itu, pihaknya mengimbau agar pengemudi lebih berhati-hati dalam berkendara.
Baca Juga: Afrika Selatan Berduka, 12 Murid dan Sopir Bus Tewas dalam Kecelakaan Mengerikan
"Utamakan keselamatan, jangan sampai tertidur. Sedetik saja bisa menghilangkan nyawa diri sendiri atau orang lain," katanya.
Dugaan lain adalah terjadinya over kapasitas. Ia mengatakan jika kendaraan kelebihan kapasitas akan mengakibatkan kurang berfungsinya daya kerja rem.
"Akan kami kembangkan pada saat penyidikan dan penyelidikan dengan mengundang beberapa ahli," ujar dia.
Ia juga mengimbau agar kondisi kendaraan dan pengemudi harus dalam keadaan prima.
"Perhatikan atau cek kendaraan atau pengemudi. Kalau capek istirahat, jangan memaksakan kalau mengantuk," katanya.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang Km 86 Arah Jakarta, Ada Korban Jiwa
Sementara itu, kecelakaan tersebut melibatkan armada wisata yang membawa wisatawan dari Surabaya ke Yogyakarta.
"Mereka akan melaksanakan wisata dari Surabaya tujuan Yogyakarta, ada 22 penumpang," katanya.
Akibat kecelakaan tersebut, enam orang meninggal dunia, sedangkan 14 luka ringan dan dua keadaan selamat.
Dari informasi yang beredar, enam korban meninggal, empat di antaranya penumpang dewasa dan dua balita.