2. Mencampuradukkan para pemimpin Eropa
Pada Februari lalu, Presiden Biden secara keliru mengklaim telah bertemu dengan Francois Mitterand, yang meninggal pada tahun 1996, di pertemuan puncak G7 pada tahun 2021.
Pada minggu yang sama, ia mengatakan telah berbicara dengan Kanselir Jerman Helmut Kohl, yang meninggal pada tahun 2017, tentang kerusuhan 6 Januari, yang terjadi pada tahun 2021.
3. Kesalahan-kesalahan tentang Irlandia
Biden pernah mencampuradukkan nama tim rugbi Selandia Baru All Blacks dengan pasukan paramiliter Inggris yang dicerca, Black and Tans, saat berkunjung ke Irlandia tahun lalu.
"Lihat dasi yang kumiliki ini, dasi berpola shamrock ini? Dasi itu diberikan kepadaku oleh salah satu dari orang-orang ini, yang merupakan pemain rugby hebat yang mengalahkan Black and Tans." kata Biden.
Menyadari kekeliruannya, Biden kemudian mengoreksi pernyataannya sendiri selama pidato tersebut dan Gedung Putih mengatakan bahwa "sangat jelas" bagi para penggemar rugbi Irlandia bahwa presiden tersebut merujuk pada tim rugbi Selandia Baru.
Pada tahun 2015, saat menjabat sebagai wakil presiden, Biden membuat lelucon yang canggung saat Perdana Menteri Irlandia saat itu, Enda Kenny, mengunjungi rumahnya di Washington pada Hari St. Patrick.
"Siapa pun yang memakai pakaian oranye, tidak dipersilakan masuk... hanya bercanda," katanya sambil mengenakan dasi hijau sambil tersenyum untuk difoto.
Baca Juga: Joe Biden Blunder Dua Kali: Sebut Presiden Ukraina 'Putin', Wakil Presiden AS 'Trump'
Padahal, warna orange dan hijau memiliki makna tersendiri di Irlandia. Oranye adalah warna yang dikaitkan dengan mayoritas Protestan di Irlandia Utara, sementara hijau digunakan sebagai simbol oleh sebagian besar nasionalis Irlandia yang beragama Katolik.