Suara.com - Staf Khusus Presiden, Grace Natalie, memandang dinasti politik yang dikaitkan kepada pencalonan Bobby Nasution sengaja dilemparkan oleh pihak yang takut bertarung. Grace sindir PDIP?
Grace yang juga politisi PSI ini mengatakan pencalonan Bobby yang didukung banyak partai murni karena elektabilitas wali kota Medan tersebut. Bukan karena pengaruh mertua Bobby, yakni Presiden Jokowi.
Menurut Grace hal itu salah satunya dibuktikan lewat beragam partai yang mendukung Bobby. Bahkan dari partai yang berada di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM). Koalisi tersebut sebelumnya mendukung pencalonan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Dalam Pilkada Sumut, parpol yang bukan koalisi KIM pun ikut mendukung Mas Bobby. Berarti elektabilitasnya tinggi berdasarkan survei. Kita layak menduga isu dinasti hanya dilontarkan mereka yang takut bertarung," kata Grace kepada wartawan, Jumat (12/7/2024).
Zaman sekarang, kata Grace, setiap partai pasti akan berhitung secara ilmiah sebelum memberikan tiket atau dukungan dari partai untuk bakal calon. Hal yang menjadi pertimbangan partai, yaitu mulai dari popularitas hingga elektabilitas bakal calon.
"Dengan cara begini bisa terlihat suara rakyat menginginkan pemimpin seperti apa karena dalam demokrasi langsung, suara rakyat lah yang menentukan," ujar Grace.
"Selanjutnya para kandidat harus berjuang meyakinkan pemilih. Tidak ada seorang pun kandidat yang bisa otomatis memenangkan kontestasi dan mendapatkan jabatan," kata Grace.
Sebelumnya, ihwal ada pengaruh atau tidak dari Presiden Jokowi terhadap Bobby itu dipertanyakan politikus PDI Perjuangan (PDIP).
Diketahui Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, memberikan sindiran terhadap Bobby yang kekinian didukung oleh banyak partai politik untuk maju di Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Baca Juga: Golkar Jagokan Kaesang-Jusuf Hamkah di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Jabar Lebih Mudah
la mempertanyakan didukungnya Bobby oleh partai-partai itu murni karena dirinya atau karena peran mertuannya yakni Presiden Jokowi.