Suara.com - Seorang penggemar sejarah militer di Tiongkok telah menjadi pahlawan tak terduga dengan aksinya tanpa sengaja telah menyelamatkan dukumen negara. Pria tersebut telah menemukan dokumen militer rahasia dalam empat buku terbuang yang ia beli di sebuah pusat daur ulang lokal.
Keempat buku yang berisi dokumen rahasia itu dibelinya dengan harga kurang dari $1.
Kisah mengejutkan ini menjadi viral setelah Kementerian Keamanan Negara setempat memuji tindakannya dalam sebuah unggahan media sosial.
Penggemar sejarah tersebut, yang hanya diidentifikasi dengan nama keluarganya, Zhang, secara tak sengaja menemukan dokumen penting ini saat mengumpulkan koran dan terbitan militer lainnya.
Baca Juga: Tinggi Badan Capai 2,26 Meter, Gadis Ini Kesulitan Cari Pasangan
"Tuan Zhang berpikir dalam hati bahwa ia telah 'membeli' rahasia militer negara dan membawanya pulang," demikian bunyi unggahan yang mencatat respons awal Zhang terhadap temuannya yang mengejutkan itu seperti dikutip dari apnews.com.
“Tetapi jika seseorang dengan motif tersembunyi membelinya, konsekuensinya tidak akan terbayangkan!” lanjutnya.
Menurut unggahan tersebut, Zhang segera menelepon pihak terkait setelah menyadari keberadaan dokumen tersebut. Petugas keamanan negara lantas segera bertindak, memulai penyelidikan dan mengidentifikasi bahwa dokumen-dokumen itu seharusnya dihancurkan oleh dua karyawan militer, namun malah dijual sebagai sampah kertas ke pusat daur ulang.
Kisah ini, yang disebut-sebut mirip dengan plot cerita komik dalam beberapa unggahan media, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat terkait keamanan nasional dan potensi pencurian informasi.
Badan keamanan negara Tiongkok telah menangkap buku-buku tersebut dan mengumumkan penutupan celah dalam manajemen dokumen rahasia militer.
Kampanye ini, yang secara dramatis bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan nasional di tengah perdebatan tentang definisi rahasia negara yang semakin luas di China, menyoroti peran penting publik dalam melindungi informasi sensitif di Negara itu.