Curhat Dokumen Penting Raib Gegara Kantor Digusur, PKBI: Kami Diusir, Dianggap Tak Ada!

Kamis, 11 Juli 2024 | 21:14 WIB
Curhat Dokumen Penting Raib Gegara Kantor Digusur, PKBI: Kami Diusir, Dianggap Tak Ada!
Warga melintas di depan Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia {PKBI) yang sudah dikosongkan dan ditutupi seng di Jakarta, Kamis (11/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) mengungkap nasib mereka usai kantor digusur oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan pada Rabu (10/7/2024) kemarin. Imbas dari penggusuran itu, sejumlah dokumen penting milik PKBI raib. 

Direktur Eskekutif PKBI Nasional, Eko Maryadi mengaku menyesalkan kejadian penggusuran ini. Sebab, Indonesia seharusnya merupakan negara yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).

"Ya begitulah nasib di republik yang katanya demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) ya. Ternyata organisasi yang selama ini membantu pemerintah malah ujungnya seperti ini. Kami diusir, dianggap tak ada," ujar Eko saat ditemui Suara.com, Kamis (11/7/2024).

Seharusnya, kata Eko, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak pihak PKBI untuk duduk bersama membahas persoalan ini.

Baca Juga: Dianggap Tak Adil! Pendiri PKBI Diberi Gelar Pahlawan Nasional, tapi Kantornya Malah Digusur

Direktur Eskekutif PKBI Nasional, Eko Maryadi. [Suara.com/Fakhri]
Direktur Eskekutif PKBI Nasional, Eko Maryadi. [Suara.com/Fakhri]

"Saya sih berharap kalau kemenkes mau menyerahkan gedung ya saya dengan senang hati menerima. Tapi akalu dengan cara kemarin, mengusir, mengerahkan Satpol PP, merusak, kemudian mengambil barang," jelasnya.

Eko menyebut pihaknya tak mengetahui kini nasib berbagai dokumen yang dianggap penting. Seperti program kerja hingga barang pribadi para anggota PKBI.

"Mereka tak tahu susunan barang-barang ini gimana. Varangnya ada di mana saya nggak tau. Saya pakai sendal karena sepatu saya hilang," jelasnya.

Pihak Pemkot Jaksel disebutnya menempatkan berbagai dokumen penting PKBI di sebuah gudang.  Namun, tidak diketahui bagaimana kondisinya karena tak kunjung diberikan akses ke gudang itu.

Penampakan Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia {PKBI) yang sudah dikosongkan di Jakarta, Kamis (11/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Penampakan Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia {PKBI) yang sudah dikosongkan di Jakarta, Kamis (11/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Masalahnya adalah di balik barang-barang itu ada sejarah, alur kerja, program yang harus kami susun ulang," katanya.

Baca Juga: Protes Markas Digusur! PKBI Curigai Kemenkes Bisa Dapat Sertifikat BPN: Kapan Ukur Tanahnya?

"Sebentar lagi kita ada akreditasi oleh IPPF, sekarang dokumen kita tercwcer di mana-mana. Kan kita sekarang kebingungan dan pemerintah memang tidak peduli karena hanya ingin merampas tahanya," pungkasnya.

Kantor Digusur

Sebelumnya, Pemkot Jaksel menggusur kantor PKBI Jalan Hang Jebat III/F, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2024).

Ketua Pengurus Nasional PKBI, Ichsan Malik mengatakan, penggusuran dilakukan oleh sekitar 100 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dibackup oleh puluhan aparat TNI-Polri.

PKBI sendiri, menurut Ichsan, telah menempati bangunan tersebut sejak tahun 1970.

Suasana kantor PKBI saat digusur oleh ratusan Satpol PP Pemkot Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2024). (Foto: Dok. PKBI)
Suasana kantor PKBI saat digusur oleh ratusan Satpol PP Pemkot Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2024). (Foto: Dok. PKBI)

“Pemkot Jaksel dan Kemenkes RI sebagai eksekutor aksi penggusuran memaksa PKBI keluar dari Hang Jebat yang sudah ditempati selama 55 tahun, berdasarkan SK Gubernur DKI No.207/2016,” kata Ichsan dalam keterangan yang diterima Suara.com, Rabu.

“Padahal putusan hukum di Pengadilan Negeri sampai Mahkamah Agung terhadap lahan PKBI Hang Jebat adalah non-executable,” tambahnya.

Ichsan menuturkan, PKBI telah berdiri sejak tahun 1957. PKBI merupakan Lembaga Swdaya Masyarakat (LSM) pertama yang memelopori gerakan Keluarga Berencana (KB) dan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI).

Dalam sejarahnya, PKBI ikut membidani BKKBN yang sekarang menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI