Sindiran PDIP ke Jokowi: Sejak Bung Karno-SBY, Baru Kali Ini Presiden Siapkan Anak, Mantu, Mungkin Cucu Terjun Politik

Kamis, 11 Juli 2024 | 18:32 WIB
Sindiran PDIP ke Jokowi: Sejak Bung Karno-SBY, Baru Kali Ini Presiden Siapkan Anak, Mantu, Mungkin Cucu Terjun Politik
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (tengah) saat masih akrab dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. [ANTARA FOTO/Monang Sinaga].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat, memberikan sindiran telak terhadap Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. Pasalnya baru kali ini menurutnya dalam sejarah ada Presiden yang keluarganya dikerahkan untuk bertarung dalam Pemilu.

Hal itu disampaikan Djarot saat menanggapi banyaknya partai politik yang mendukung menantu Jokowi, Bobby Nasution maju di Pilgub Sumatera Utara.

"Sambil ini kita melihat sejarah yang perlu dicatat sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah, anak-anak dan menantu sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik," kata Djarot di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2024).

"Sejak Presiden Soekarno, Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, baru kali ini. Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan," sambungnya.

Baca Juga: Sebelum Lengser, Jokowi Janji Akan Perpanjang Izin Tambang Freeport

Ia mengatakan, memang secara prosedural keluarga Presiden boleh mengikuti kontestasi Pemilu. Namun, secara etik bermasalah.

Apalagi, kata dia, sampai harus mengakali aturan hukum demi keluarganya.

"Tapi di dalam demokrasi, di dalam politik itu ada etika ada moral. Sepanjang itu memenuhi aturan silakan, tapi begitu aturan itu direkayasa ini kalau menurut saya cacat etika cacat moral," ungkapnya.

Ia lantas mengungkit Presiden Soeharto yang memimpin sekian tahun tapi tidak mengerahkan anak-anaknya terjun di politik praktis.

"Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis, cuma dia di bisnis, sekarang ini politik iya, bisnis iya," ujarnya.

Baca Juga: PUPR: Presiden Jokowi Tetap Bisa Ngantor di IKN pada Juli

"Inilah yang sebetulnya merupakan pembelajaran kita, pendidikan politik bagi rakyat kita, untuk kembali lagi ke Sumut, Kita akan tetap berusaha untuk mendengarkan suara semut-semut di bawah ini betul nggak," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI