Lagi, Dosen Lecehkan Mahasiswi, Komnas Perempuan: Bicarakan Sanksi yang Sepadan

Kamis, 11 Juli 2024 | 18:21 WIB
Lagi, Dosen Lecehkan Mahasiswi, Komnas Perempuan: Bicarakan Sanksi yang Sepadan
Ilustrasi Perbedaan Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual (Unplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komnas Perempuan angkat suara tentang kasus pelecehan yang diduga dilakukan dosen pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Komisioner Komnas Perempuan Alimatul Qibty meminta agar pihak kampus memproses kasus tersebut hingga memberikan sanksi setimpal kepada dosen tersebut.

"Komnas Perempuan juga mengapresiasi dari pihak UMS yang langsung cepat melakukan upaya-upaya yang terjadi agar kemudian diproses diberikan sanksi," kata Alimatul kepada Suara.com, dihubungi Kamis (11/7/2024).

Terkait sanksi yang sepadan, Alimatul menyampaikan, perlu merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) nomor 30 tahun 2021. Di dalamnya diatur tentang tiga jenjang sanksi yang bisa diberlakukan untuk pelaku pelecehan seksual, yakni sanksi ringan, sedang, dan berat.

Baca Juga: Trauma Berat! Tak Kuat Ungkap Aksi Cabul Eks Dosen UNG di Sidang, Korban Histeris hingga Pingsan

Dia menjelaskan bahwa sanksi ringan berupa teguran. Kemudian sanksi sedang berupa skorsing dan hukuman berat berupa pemberhentian dari institusi setempat. Jenis sanksi tersebut perlu dilihat dari dampak yang dialami pada korban pelecehan.

"Tergantung dari dampak korban yang ditimbulkan. Sebetulnya ini dampaknya apakah merugikan institusi ataupun personal atau juga merugikan bangsa dan negara. Kalau dampaknya semakin luas, dan setiap orang kan beda-beda dampak bagi korban, walaupun hanya kekerasan seksual non verbal, misalnya tapi kalau dia sampai ingin bunuh diri itu bisa jadi bukan hanya sanksi ringan," jelasnya.

"Jadi kita harus lihat dulu bagaimana level dampak yang dialami juga sangkutannya terhadap institusional dan negara ini," ujar Alimatul.

Terkait hal tersebut, pihak UMS langsung lakukan penyelidikan internal setelah kasus pelecehan itu viral di media sosial. Wakil Rektor IV UMS, Em Sutrisna mengatakan bahwa pihaknya langsung menerjunkan tim untuk menyelidiki kebenaran hal tersebut melalui Komite Disiplin UMS.

"Ketika ada kasus, kita punya proses transparan. Dan yang diadukan itu sudah diklarifikasi, dipanggil mulai dari tingkat Prodi hingga Fakultas kemarin siangm" kata Sutrisna, Selasa (9/7/2024) siang.

Baca Juga: Bantah Lamban, Begini Dalih Polisi Belum Tetapkan Eks Rektor UP Edie Toet Tersangka Kasus Pencabulan

"Fakultas sudah membuat surat ke rektorat, nanti dari pak Rektor melihat hasil Berita Acara itu nanti apakah akan langsung dikenai sanksi atau kemungkinan besar dilanjutkan di sidang Komite Disiplin," katanya.

Sutrisna menambahkan, pihaknya mengaku prihatin atas munculnya kabar tersebut. Terkait adanya tindak pelecehan seksual yang dilakukan masih memerlukan proses pendalaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI