Setelah kunjungan ke rumah sakit, pria tersebut dan istrinya merasa lapar. Mereka tentu memiliki alasan untuk merayakan kesembuhan pria tersebut, dan mereka memutuskan untuk melakukannya dengan sarapan di restoran.
Namun, saat makan, pria tersebut tanpa sengaja bersin keras, diikuti dengan batuk. Segera setelah itu, ia merasakan nyeri tajam di perut bagian bawahnya.
Kemudian ia merasakan sensasi yang ia sebut "basah".

Kita hanya bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran pria tersebut saat melihat ke bawah. Luka operasinya robek dan beberapa lingkaran ususnya terjatuh ke pangkuannya.
Pria tersebut kemudian menjelaskan bahwa ia tidak yakin bagaimana seharusnya ia bereaksi terhadap situasi tersebut. Namun, dengan sopan, ia tutupi ususnya yang tumpah dengan kemejanya untuk menghindari orang lain dari melihat horor tersebut.
Ia kemudian memberitahu istrinya bahwa ia akan mengemudi sendiri kembali ke rumah sakit.
Istri pria tersebut berhasil meyakinkannya untuk tidak mengemudi. Sebab, bergerak mungkin merusak ususnya yang terjatuh atau bahkan menyebabkan lebih banyak usus yang keluar. Maka, mereka memanggil sebuah ambulans, yang tiba empat menit kemudian.

Untungnya, salah satu petugas medis mengingat kuliah tentang luka perut yang merekomendas menjaga cedera dan organ yang terbuka tetap lembab. Petugas medis tersebut merendam kassa perut steril dengan saline, memasangnya dengan perban, dan segera membawa pria tersebut ke rumah sakit.
Singkat cerita, para dokter berhasil memasukkan kembali isi perut pria tersebut ke dalam perutnya. Ususnya tidak rusak jadi operasinya ternyata relatif mudah.
Baca Juga: Kalung Perak Berubah Menjadi Tameng Pelindung, Kisah Ajaib Pria Selamat dari Peluru Maut
Namun kali ini, para dokter memutuskan untuk tidak mengambil risiko. Mereka menjahit isi perut pria itu dengan serangkaian jahitan dan staples yang mengesankan.