Suara.com - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah mengevakuasi 8 jemaah haji sakit ke KKHI Madinah pada Jumat (5/7/2024). Evakuasi dilakukan menggunakan tiga unit ambulans yang dilengkapi alat kesehatan, obat-obatan, dan perbekalan medis.
Kasie Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Nurul Jamal mengungkapkan bahwa dua unit ambulans membawa satu pasien baring dan dia pasien duduk.
Sedangkan satu ambulans lainnya membawa dua pasien baring. Setiap ambulans tersebut didampingi oleh satu dokter dan satu perawat.
Lebih lanjut, Jamal menjelaskan, jemaah haji yang dievakuasi tersebut dalam kondisi stabil dan memungkinkan untuk dipindahkan menggunakan transportasi darat. Para pasien juga telah dipastikan memiliki dokumen lengkap, seperti paspor dan surat jalan.
Baca Juga: Pengesahan Pansus Hak Angket Haji Dinilai Kental Aroma Politik
"Syarat utama evakuasi jemaah haji sakit ke KKHI Madinah adalah kondisinya stabil dan transportable. Hingga hari ini (Jumat, 5/7/2024), total 32 pasien telah dievakuasi ke KKHI Madinah," kata Jamal dalam keterangan tertulisnya yang diterima suara.com, Rabu (10/7/2024).
Tindakan evakuasi ke Madinah itu sudah dimulai sejak 24 Juni lalu dengan pasien di-tanazul awal dari kloter SOC 44 ke kloter SOC 11. Pada evakuasi Jumat (5/7/2024), pasien dari kloter KJT024 di-tanazul awal ke kloter KJT 015 dengan penerbangan SV 5268 pada 6 Juli 2024 pukul 02.00 WAS.
Jamal menjelaskan, jemaah haji yang dievakuasi pada Jumat (5/7) lalu merupakan pasien setelah menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi (RSAS) dan telah ditinggalkan kloternya. Mereka akan ditanazulkan dengan kloter berbeda tetapi dari embarkasi yang sama.
Selanjutnya, para jemaah itu dijadwalkan kembali ke tanah air melalui Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz atau Bandar Udara Madinah. Hal ini karena sejak 4 Juli 2024, kepulangan jemaah haji dialihkan melalui Bandara Madinah.