Usia Berapa Bayi Jalani Tedak Siten? Ini Penjelasan dan Rangkaian Upacara Lengkapnya

Rabu, 10 Juli 2024 | 18:08 WIB
Usia Berapa Bayi Jalani Tedak Siten? Ini Penjelasan dan Rangkaian Upacara Lengkapnya
Potret Tedak Siten Anak Artis (Instagram/@Titiradjopadmaja)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tradisi masyarakat tanah Jawa yang sampai saat ini masih dilakukan adalah upacara Tedak Siten. Tradisi ini dilakukan keluarga yang mempunyai bayi yang sedang belajar berjalan.

Biasanya upacara Tedak Siten dilakukan pada bayi yang berusia sekitar 7 bulan. Istilah Jawanya pitung lapan. Selapan dihitung 35 hari. Pada masa ini, balita biasanya sudah mulai belajar berdiri dan berjalan.

Dari beberapa literasi nama tradisi Tedak berarti melangkah, sedangkan Siten dari bahasa Siti yang berarti tanah. Jadi Tedak Siten memiliki makna melangkah di bumi.

Tradisi bertujuan untuk menyimbolkan seorang anak dalam menjalani kehidupan yang sukses di masa depan. Melalui berkah Tuhan dan bimbingan dari orang tuanya.

Baca Juga: Datang Telat, Gaya Kebaya dan Hijab Anak-anak Geni Faruk di Tedak Siten Azura Jadi Omongan

Adapun yang diundang dalam upacara ini biasanya adalah anak kecil tetangga terdekat atau sanak keluarga. Mereka diharapkan melihat proses pertumbuhan sang anak hingga dewasa dan sukses mengaruhi kehidupan.

Orang tua mengadakan acara tedhak siten dengan melibatkan bayi sebagai "pemeran utama". Pelaksanaan acara ini dipandu oleh orang yang ahli dalam hal melakukan acara tedhak siten (orang yang biasa melakukan acara ini dan mempunyai pengetahuan dan wawasan untuk menjelaskan makna/filosofi acara tersebut).

Karena berasal dari Jawa Tengah, biasanya baju yang dipakai para orang tua adalah kain dan kebaya untuk perempuan, kain dan surjan lengkap untuk laki-laki (blangkon, keris, dan selop), termasuk bayi.

Adapun peralatan yang disediakan untuk acara tedhak siten yaitu kurungan yang terbuat dari bambu seperti untuk mengurung ayam, aneka jenang warna-warni, tangga dan kursi yang dibuat dari tebu.

Ayam panggang yang ditusukkan pada batang tebu, dibawahnya diberi pisang, aneka barang-barang dan mainan tradisional. Tumpeng robyong, bubur dan jadah (terbuat dari ketan) 7 (tujuh) warna, buah-buahan dan jajan pasar.

Baca Juga: Adu Panco Lawan Gen Halilintar, Sikap Cool Kellen Lemos Jadi Perbincangan

Dalam tradisi Tedak Siten, ada 7 tahapan yang perlu dilakukan :

  •     Membersihkan kaki
  •     Berjalan melewati tujuh jadah
  •     Tangga dari Tebu Wulung
  •     Kurungan
  •     Memandikan Anak
  •     Memberikan Uang Logam atau Udhik-udhik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI