Penurunan Populasi, Pemerintah Korsel Iming-imingi Ratusan Juta bagi yang Mau Pacaran atau Nikah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 10 Juli 2024 | 18:08 WIB
Penurunan Populasi, Pemerintah Korsel Iming-imingi Ratusan Juta bagi yang Mau Pacaran atau Nikah
Ilustrasi [Unsplash/Markus Winkler]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Selatan tengah menghadapi krisis demografi yang cukup serius, dengan populasi yang menua dengan cepat dan tingkat kelahiran yang rendah. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah meluncurkan sejumlah inisiatif, termasuk menawarkan uang kepada penduduk yang mau berpacaran.

Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan populasi Korea Selatan, antara lain, tingginya biaya hidup, terutama di kota-kota besar seperti Seoul.  Budaya kerja yang kompetitif dan menuntut, penundaan pernikahan dan kelahiran, serta meningkatnya biaya pendidikan dan perawatan kesehatan.

Penurunan populasi memiliki konsekuensi serius bagi Korea Selatan, seperti tenaga kerja yang menyusut, penurunan pertumbuhan ekonomi, tekanan pada sistem kesejahteraan sosial hingga penuaan masyarakat.

Ilustrasi keramaian (Pixabay)
Ilustrasi keramaian (Pixabay)

Untuk mengatasi krisis demografi, pemerintah Korea Selatan telah meluncurkan sejumlah inisiatif. Mulai dari tunjangan keuangan untuk orang tua, pemerintah memberikan tunjangan kepada keluarga dengan anak-anak untuk membantu mengurangi biaya pengasuhan anak.

Baca Juga: PSSI Ungkap Kondisi Shin Tae-yong Usai Operasi Radang Selaput Dada

Cuti melahirkan dan hak asuh yang diperpanjang, pemerintah telah memperpanjang cuti melahirkan dan hak asuh untuk memungkinkan orang tua menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga.

Perumahan yang terjangkau, pemerintah membangun perumahan yang terjangkau untuk keluarga muda dan orang tua.

Layanan penitipan anak, pemerintah meningkatkan akses ke layanan penitipan anak yang terjangkau dan berkualitas tinggi.

Ilustrasi Korea yang budayanya populer. (Pexels.com/Tyler Wang)
Ilustrasi Korea yang budayanya populer. (Pexels.com/Tyler Wang)

Salah satu inisiatif terbaru pemerintah adalah program pacaran berhadiah. Dalam program ini, pemerintah akan memberikan uang kepada penduduk yang berhasil menemukan pasangan melalui layanan perjodohan yang disponsori pemerintah.

Jumlah uang yang ditawarkan bervariasi tergantung pada daerah dan usia peserta. Di beberapa daerah, penduduk yang berpacaran dan menikah dapat menerima hingga 10 juta won (sekitar Rp120 juta).

Baca Juga: Gegara Pakai Syal, Gaya Ayu Ting Ting Jadi Bulan-bulanan: Maksain Korean Style

Program pacaran berhadiah telah menuai kritik dari beberapa pihak. Beberapa kritikus berpendapat bahwa program tersebut dangkal dan tidak akan berdampak signifikan terhadap tingkat kelahiran. Sementara, yang lain khawatir program tersebut dapat menumbuhkan budaya ketergantungan.

Namun, pemerintah mempertahankan bahwa program tersebut hanyalah salah satu dari banyak inisiatif untuk mengatasi krisis demografi yang serius. Pemerintah berharap program tersebut akan mendorong lebih banyak orang untuk mencari pasangan dan memulai sebuah keluarga.

Penurunan populasi merupakan tantangan besar bagi Korea Selatan. Pemerintah telah meluncurkan sejumlah inisiatif untuk mengatasi masalah ini, termasuk program pacaran berhadiah. Meskipun program tersebut telah menuai kritik, program tersebut tetap merupakan bagian dari upaya pemerintah yang lebih luas untuk meningkatkan tingkat kelahiran dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi negara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI