Dokter dari Arab Datang, Orang Tua Pasien Penyakit Jantung Lega Anaknya Bisa Operasi Gratis Tak Harus ke Jakarta

Rabu, 10 Juli 2024 | 11:25 WIB
Dokter dari Arab Datang, Orang Tua Pasien Penyakit Jantung Lega Anaknya Bisa Operasi Gratis Tak Harus ke Jakarta
Sejumlah anak-anak yang mengidap penyakit jantung telah jalani operasi secara gratis yang dilaksanakan Tim Dokter RSUP Adam Malik di Medan dan King Salman Relief. (Foto dok. Kemenkes/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah anak-anak yang mengidap penyakit jantung telah jalani operasi secara gratis yang dilaksanakan Tim Dokter RSUP Adam Malik di Medan dan King Salman Relief. Program tersebut membawa kelegaan juga bagi para orang tua pasien anak tersebut.

Salah satu orang tua pasien, Hindun, mengungkapkan perasaan bahagianya ketika mendengar informasi tentang kedatangan dokter-dokter dari Arab Saudi ke Medan untuk laksanakan program operasi jantung gratis. Baginya, kesempatan besar bagi anaknya yang menderita bocor jantung dan cacat jantung untuk segera mendapatkan penanganan.

Anak Hindun, Arshifa, disebut telah menunjukkan gejala sesak napas sejak usia 3 bulan. Namun, Arshifa baru mendapatkan diagnosis lengkap saat usianya 16 bulan ketika diperiksa di RSUP Adam Malik.

“Di Januari, Arshifa dikateterisasi sekalian pasang ring untuk menutup yang bocor. Saya kira sudah tidak bedah lagi, tidak ke Jakarta lagi, ternyata harus ke Jakarta untuk pembedahan,” cerita Hindun, dalam keterangan tertulis Kementerian Kesehatan yang diterima Suara.com, Rabu (10/7/2024).

Baca Juga: Ada Eks Inter Milan, 5 Pemain Paling Berbahaya di Grup Neraka Kontra Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Setelah pemasangan ring, Hindun tidak melanjutkan pengobatan Arshifa di Jakarta seperti yang disarankan oleh dokter karena keterbatasan biaya.

Ia memilih untuk melanjutkan pengobatan Arshifa di dekat tempat tinggalnya di Medan. Sayangnya fasilitas di RS Medan belum selengkap yang ada di Jakarta.

“Kami berbicara ke dokter poli, kalau harus ke Jakarta kami mundur dulu karena mau ngumpulin biaya juga. Kami sempat bimbang karena Arshifa tidak bisa ditangani di sini (Adam Malik), alatnya tidak ada, yang ada hanya di Harapan Kita dan RSCM,” imbuhnya.

Saat mendapat kabar terkait operasi jantung gratis di RSUP Adam Malik, Hindun tanpa ragu mengikutsertakan anaknya. Setelah menanti selama 5 bulan, Arshifa telah jalani operasi tersebut pada 25 Juni. Hingga saat ini, anaknya masih menjalani masa pemulihan.

“Saya senang Arshifa sudah dioperasi dokter Arab, tidak harus pergi jauh-jauh ke Jakarta. Karena walaupun saya orang Medan, biaya sana-sini seperti susu dan popok juga lumayan, jadi saya sangat bersyukur sekali,” katanya.

Baca Juga: Pentingnya Edukasi "Basic Life Support" bagi Komunitas Otomotif

Rasa syukur dan terima kasih juga disampaikan Juliarni Hasibuan, orang tua dari salah satu pasien operasi jantung gratis. Ia mengaku lega anaknya telah berhasil menjalani operasi pada 25 Juni lalu.

“Saya lega, semoga ini operasi yang pertama dan terakhir, jangan sampai operasi lagi,” harapnya.

Setelah dioperasi, Juliarni berharap anaknya yang baru berusia 3 tahun 9 bulan itu dapat segera sembuh dan menjalani aktivitas seperti anak-anak pada umumnya.

“Semoga penyakitnya hilang dan dia bisa kayak anak-anak yang lain, jangan seperti kemarin dikit-dikit bermain capek, kasihan saya lihatnya, jadi saya kurung saja di rumah,” terangnya.

Sementara itu, Tim Dokter Arab Saudi yang dipimpin oleh dr. Abdulrahman Redhyan mengungkapkan bahwa kasus penyakit jantung di Indonesia dan Arab Saudi secara umum mirip.

Namun, menurutnya, hal yang membedakan terkait waktu penanganan yang sedikit lebih lama di Indonesia. Hal ini karena tidak semua daerah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang sama memadai.

“Kebanyakan kasus yang kita temukan hampir sama di setiap daerah. Tapi, satu hal yang kami temukan mereka sedikit lama untuk ditangani. Mereka mungkin bisa ditangani lebih cepat kalau punya fasilitas (kesehatan), tapi kami bersyukur mereka tetap hidup, jadi kami punya kesempatan untuk membantunya,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI