Profil Masoud Pezeshkian, Dokter Bedah Naik Derajat Jadi Presiden Iran, Kalahkan Kandidat Konservatif

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 09 Juli 2024 | 17:58 WIB
Profil Masoud Pezeshkian, Dokter Bedah Naik Derajat Jadi Presiden Iran, Kalahkan Kandidat Konservatif
Masoud Pezeshkian, Presiden Iran (instagram/drmasoudpezeshkian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masoud Pezeshkian resmi terpilih sebagai presiden baru Iran usai memenangkan Pemilihan Presiden (pilpres) Iran dengan mengantongi 53,6 persen suara dalam putaran kedua. Ia mengalahkan pesaingnya dari partai konservatif, Saeed Jalili dalam Pilpres yang digelar pada Jumat (5/7/2024) lalu. Lalu seperti apa sosoknya? Ini dia profil Masoud Pezeshkian.

Masoud Pezeshkian merupakan satu dari enam kandidat yang telah disetujui oleh Dewan Wali Iran untuk mencalonkan diri sebagai presiden Iran, setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dunia karena kecelakaan helikopter pada Mei 2024 lalu.

Dalam Pilpres, Pezeshkian berhasil memperoleh sekitar 42,5 persen suara pada pemilu putaran pertama, yang digelar pada Jumat (28/6/2024). Sayangnya, ia gagal mendapatkam lebih dari 50 persen suara, sehingga pemilu dilanjutkan putaran kedua pada Jumat (5/7/2024).

Pezeshkian melawan Saeed Jalili yang memperoleh sekitar 38,7 persen suara. Kemudian, hasil pemungutan suara menyatakan Pezeshkian sebagai pemenang pemilu usai memperoleh hampir 16,4 juta suara, unggul dari Jalili yang hanya meraup sekitar 13,5 juta suara.

Siapakah sosok Masoud Pezeshkian? Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari simak ulasan berikut ini.

Profil Masoud Pezeshkian

Masoud Pezeshkian, Presiden Iran (instagram/drmasoudpezeshkian)
Masoud Pezeshkian, Presiden Iran (instagram/drmasoudpezeshkian)

Dikutip dari Tehran Times, Masoud Pezeshkian lahir pada 29 September 1954, di kota Mahabad di timur laut, Provinsi Azerbaijan Barat. Ia mengenyam pendidikan di kota kelahirannya sebelum akhirnya pindah ke Urmia, kota terbesar di provinsi itu untuk melanjutkan pendidikam di sekolah menengah pertanian dan memperoleh gelar diploma.  

Kemudian pada tahun 1973, selama menjalankan tugas militernya, Pezeshkian ditugaskan ke Zabol provinsi Sistan dan Baluchestan. Kala di Zabol, ia memegang teguh komitmennya terhadap pengabdian masyarakat. Di sana ia mendirikan masjid, berpartisipasi dalam kegiatan budaya, dan membina hubungan dengan warga lokal.

Meski harus menghadapi teguran lantaran tidak mematuhi perintah dari tentara Shah, Pezeshkian tetap teguh dalam menjalankan misinya untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Meski berat dalam menjalaninya, ia tetap berusaha untul menanamkan nilai-nilai Islam dalam kesehariannyam

Baca Juga: Iran Ungkap Hasil Penyelidikan Insiden Kecelakaan Tewaskan Presiden Ebrahim Raisi: Tak Ada Bukti Sabotase

Pengalaman transformatif dari tugas militernya akhirnya membuat Pezeshkian untuk mengejar karier pada bidang kedokteran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI