Suara.com - Gugatan praperadilan Pegi Setiawan dikabulkan Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Dia pun dibebaskan atas tuduhan dugaan pembunuhan Vina dan Eky.
Sejak ditangkap pada 21 Mei 2024, Pegi Setiawan telah ditahan 49 hari. Selama itu, banyak pengalaman yang didapatkan pemuda asal Cirebon tersebut.
Dalam wawancaranya, Pegi menceritakan selama di penjara dia bertemu dengan tahanan lain, mulai dari kasus narkoba, kriminal khusus, hingga kriminal umum. "Kebanyakan krimum (kriminal umum). Saya ditempatkan di beda-beda blok," ujarnya dikutip pada Rabu (9/7/2024).
Pertama masuk Pegi ditempatkan di blok B3. Di sana dia bercampur dengan tahanan kasus narkoba.
Baca Juga: Pegi Setiawan Trending di X, Pengakuan Dipukul Saat Penahanan Viral
"Mungkin, meskipun awalnya mereka pada bully saya, pada meneriakin saya pada mencaci saya, tapi Alhamdulillah seiring berjalannya waktu mereka mungkin sadar apa bahwa emang saya tidak bersalah jadi mereka saling men-support saya," katanya.
Tak lama setelah itu, dia dipindahkan ke blok C3. Di tempat baru tersebut dengan orang-orang yang menurutnya baik. Pegi banyak mendapat nasihat dari tahanan lainnya.
"Di situ mengasih nasihat untuk saya buat terus salat buat ibadah dan ini kenang-kenangan dari mereka (tasbih)," katanya.
Pegi mendapatkan tasbih dari seorang tahanan yang dipanggil Arab di blok C3. Pesannya, agar terus beribadah supaya dekat dengan Allah SWT. Dia juga mendapat pemberian peci dari tahanan lainnya.
Bahkan, ada yang sangat baik sampai memberikan makanan lebih yang dipunyainya. "Terus ada yang dibuat ngaji dikasih banyak lagi yg baik terus ada koko baik yang selalu ngasih saya makan lebih banyak sekali yang ngasih support," ungkapnya.
Dia mengakui, setelah beberapa pekan pandangan para tahanan lain terhadap dirinya berubah. Mereka seperti yakin jika Pegi tak bersalah.
Baca Juga: Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Pakar Hukum Sebut Pegi Setiawan Berhak Dapat Ganti Rugi Segini
"Mungkin dari tutur kata saya yang selalu tegas, misalkan ditanya polisi yang sedang jaga itu, jadi saya selalu menjawab dengan tegas. Mungkin mereka bisa menilai sendiri bagaimana ekspresi saya, bagaimana kelakuan saya di dalam," katanya.