Suara.com - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan kunjungan Paus Fransiskus akan dilaksanakan pada September 2024 mendatang.
Hal ini ditegaskan Retno usai mendampingi kegiatan Presiden Jokowi menerima kunjungan Grand Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb di Istana Merdeka.
"Dan kemudian nantinya insyaallah pada September akan ada kunjungan Paus," kata Retno di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Retno menyampaikan kunjungan Paus ke Indonesia untuk membahas pesan terkait pentingan toleransi dan perdamaian.
Baca Juga: Harga Tas Menlu Retno Marsudi di WWF Bali Bikin Netizen Heboh, Setara 2 Bulan Gaji Warga Semarang!
"Dan akan membawa pesan yang sangat kuat, mengenai pentingnya perdamaian dan toleransi," kata Retno.
Sementara itu terkait kunjungan Grand Syekh Al Azhar, Retno menyampaikan kunjungan Ahmed ke Indonesia merupakan kunjungan ketiga kalinya. Sebelumnya Ahmed pernah ke tanah air pada 2016 dan 2018.
Retno berujar kunjungan Ahmed ke Indonesia merupakan bagian dari kunjungan Grand Syekh Al Azhar ke negara-negara di Asia Tenggara, mulai dari Malaysia hingga Thailand.
"Dan tentunya tujuan utama dari kunjungan adalah terus memprosomosikan Islam moderat dan interfate dialogue," kata Retno.
Sebelumnya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyambut gembira rencana Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada bulan September 2024.
Baca Juga: Menlu Sebut Tantangan Perlindungan WNI Makin Kompleks, Situasi Dunia Jadi Dinamika
"Tentu saja PBNU bersama-sama seluruh bangsa Indonesia ikut menyambut gembira dan bangga dengan kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).
Gus Yahya mengucapkan selamat kepada seluruh umat Katolik di Indonesia atas rencana kedatangan Paus. Ia menyebut kedatangan Paus ke Tanah Air sudah direncanakan sejak 2018 silam.
"Kami mengucapkan selamat kepada umat Katolik di Indonesia seluruhnya atas kunjungan Paus ini. Dan ini merupakan rencana yang sebetulnya sudah dibicarakan lama sekali pada waktu saya berkunjung ke Vatikan tahun 2018," kata Gus Yahya.
Namun begitu, Gus Yahya menyebut kunjungan Paus ke Indonesia terhalang pandemi Covid-19.
"Rupanya pada waktu itu tertunda karena Covid dan Alhamdulillah, bahwa sekarang tampaknya terkonfirmasi dan sudah terjadwal bahwa Paus akan berkunjung ke Indonesia," jelas dia.
Lebih lanjut, Gus Yahya berharap kedatangan Paus dapat memberikan positif bagi kaum Nahdliyin di Indonesia.
"Kehadiran Paus ke Indonesia nanti mudah-mudahan bisa menjadi kesempatan untuk mempererat komunikasi dan dukungan antara Nahdlatul Ulama dengan Vatikan," katanya lagi.
Untuk diketahui, Paus Fransiskus dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada 3 September 2024. Pemerintah menyebut telah mendapatkan surat pemberitahuan dari otoritas Vatikan terkait rencana kedatangan Paus.
Hal itu sebagaimana dikatakan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, melansir dari situs Kemenag, Minggu (31/3/2024).
"Berdasarkan surat dari Vatikan yang diterima Pemerintah Indonesia, Paus Fransiskus akan hadir pada 3 September 2024. Ini tentu menjadi suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia," kata Yaqut.