Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Ronny Talapessy, menyebut apa yang disampaikan ketum partainya Megawati Soekarnoputri, dalam pidatonya mengenai Penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti hanya lah sebagai bentuk kejengkelan sekaligus kritik.
Megawati sebelumnya mempertanyakan AKBP Rossa terkait pemeriksaan dan penyitaan barang Hasto Kristiyanto. Ia bahkan menantang Rossa agar menghadapnya.
"Ya, itu cara Bu Mega mengkritik penyidik Rossa yang bertugas tidak profesional, menjebak saudara Kusnadi (staf Hasto), tidak membolehkan Kusnadi didampingi pengacara, dan merampas properti partai," kata Ronny kepada Suara.com, Senin (8/7/2024).
Menurutnya, kejengkelan Megawati tersebut sangat wajar disampaikan. Ini lantaran apa yang dilakukan Rossa terkesan memaksa.
Baca Juga: Megawati Sentil KPU Soal Pemecatan Hasyim: Sebagai Warga Negara, Saya Sedih!
"Jadi tolonglah, jangan menggunakan kewenangan hukum sebagai seorang penyidik untuk tujuan-tujuan lain. Kita semua juga tahu bahwa di tubuh KPK ada persoalan dengan loyalitas ganda sesuai institusi asal penyidik. Ini juga diakui pimpinan KPK. Dan ini rawan disusupi kepentingan-kepentingan lain," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, bagi PDIP sendiri pemeriksaan Hasto beberapa waktu lalu dianggap sangat kuat nuansa politisnya.
"Dan bagi kami, jelas terlihat rangkaian pemeriksaan terhadap Sekjen kami Mas Hasto, lebih terasa unsur politisnya, karena belakangan Mas Hasto sering mengkritik kekuasaan. Kendati tidak ada uang negara yang dikorupsi di sini. Sementara koruptor trilyunan tidak diperlakukan seperti ini," ujarnya.
Ia pun berharap agar kasus Harun Masiku bisa diselesaikan dengan profesional.
"Yang penting kami minta ayo selesaikan saja proses ini dengan profesional, sesuai aturan. Kita masih menunggu dan berharap laporan kami ke Dewas segera diproses, juga update balasan surat dari KPK untuk Komnas HAM," pungkasnya.
Baca Juga: Megawati Angkat Ganip Warsito hingga Andi Widjajanto Sebagai Kepala Badan di PDIP
Pernyataan Megawati
Sebelumnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti aksi Penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti yang memanggil dan menyita barang Hasto Kristiyanto terkait kasus Harun Masiku.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya dalam acara pengambilan pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDIP masa bakti 2019-2024 diperpanjang hingga 2025 di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Awalnya Megawati bercerita mengenai pengalamannya soal dirinya pernah dipanggil oleh aparat penegak hukum sebanyak tiga kali di zaman orde beru.
Ia lantas mengingatkan kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang baru-baru ini dipanggil oleh KPK terkait Harun Masiku. Menurutnya, Hasto harus berani hadapi.
"Aku bilang sama Hasto. Lu berani datang nggak To? Masa kalah sama aku. Aku saja datang sampai tiga kali lho To, yo datang buk. Terus siapa sih yang manggil kamu, tanyain namanya gitu, namanya Rossa," kata Megawati.
Megawati kemudian mempertanyakan kapasitas AKBP Rossa yang sampai memanggil Hasto dan menyita barang-barang lewat Stafnya bernama Kusnadi.
"Enak saja emangnya siapa die hehe, betul gak? orang dia manusia juga gile nanti pasti, mulai nih kalu sudah kedengarya ni beritanya sudah bla bla hehe," katanya.
"Enak aja, yang korupsi didiemin terus orang ini gile. Nah si Kusnadi iku sopo, pangkate opo?," ujarnya.
Megawati pun tak segan menghadapi AKPB Rossa. Pasalnya Megawati mengaku sebagai orang pernah mendirikan KPK.
"Saya berani. Kalau umpamanya suruh dateng sini Rossa ngadepi aku. Lih iya lah. Gileee orang yang bikin KPK iku saya loh. Sopoo gilee deh aku bilang, orang dia aja kok, kayakee pangkate Opo. Pangkate opo yo? Hah?," ujarnya.
"Letkol? Lah baru letkol aja belum jenderal loh. Saya panglima tertinggi loh. Yang misahin polisi ya saya. Gilee. Gimana sik. Inget gitu," sambungnya.