Amuba Pemakan Otak Renggut nyawa Warga Israel, Terserang Saat Berenang di Danau Galilea

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 08 Juli 2024 | 13:14 WIB
Amuba Pemakan Otak Renggut nyawa Warga Israel, Terserang Saat Berenang di Danau Galilea
Fotomikrograf yang menggambarkan karakteristik histopatologis yang terkait dengan kasus meningoensefalitis amuba primer akibat parasit Naegleria fowleri, dengan perbesaran 504 kali dan menerapkan teknik pewarnaan antibodi fluoresen langsung (DFA). [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus mengerikan menimpa seorang warga Israel. Ia tewas karena karena radang otak setelah beberapa hari tertular amuba Naegleria fowleri langka yang disebut sebagai "amuba pemakan otak".

Kasus penularan amuba Naegleria fowleri itu menjadi kasus kedua yang tercatat di Israel. Amuda itu disebut pemakan otak karena menembus otak manusia dari hidung.

Media Israel pada Minggu (7/7) melaporkan hal tersebut dengan mengutip rumah sakit tempat pasien tersebut dirawat.

Korban pria berusia 26 tahun itu dirawat di rumah sakit sejak Selasa (2/7) dengan gejala demam, sakit kepala dan muntah, kata The Times of Israel.

Pria tersebut mungkin tertular infeksi "amuba pemakan otak" saat berenang di Danau Kinneret, juga dikenal sebagai Laut Galilea, di bagian utara negara tersebut.

Pada saat ini, di mana suhu air di musim panas bisa mencapai 30 derajat Celcius (86 derajat Fahrenheit), merupakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan mikroorganisme itu, demikian bunyi laporan tersebut.

Namun, otoritas kesehatan Israel yang kemudian mengambil sampel di pantai tempat pria tersebut mandi, tidak menemukan bukti adanya kontaminasi amuba pada air tersebut, tambahnya.

Kasus pertama infeksi ini dilaporkan pada Agustus 2022 di Israel, ketika seorang pria berusia 36 tahun juga meninggal karena radang otak yang disebabkan oleh amuba yang sama.

Naegleria fowleri adalah amuba yang tumbuh subur di danau air tawar hangat, sungai, dan sumber air panas, tetapi juga dapat ditemukan di air keran, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Amuba tersebut dapat menyebabkan infeksi otak jika air yang mengandungnya masuk ke otak melalui hidung.

Infeksi otak seperti ini jarang terjadi, tetapi hampir selalu berakibat fatal dengan tingkat kematian sebesar 97 persen, demikian menurut otoritas AS. (Antara/Sputnik)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI