Suara.com - PT MRT Jakarta (Perseroda) menerima bantuan dana atau hibah dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebesar 709.630 dolar AS atau setara Rp10 miliar. Hibah ini bakal dipakai untuk studi kelayakan usulan inisiatif energi baru terbarukan (renewable energy).
Pemberian hibah ini ditindaklanjuti oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Washington DC, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu lalu. Pemerintah AS memberikan dana hibah ini melalui United States Trade and Development Agency (USTDA).
“Saya tegaskan dana hibah sekitar Rp10 miliar bukan berbentuk uang dan hitungannya kurs dolar 2023. Tapi, sudah dibayarkan oleh pihak USTDA," ujar Prasetyo kepada wartawan, Jumat (5/7/2024).
Dengan adanya dana hibah ini, maka MRT Jakarta selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI semakin menunjukkan komitmen yang kuat untuk menggunakan energi baru terbarukan dalam operasional MRT.
Baca Juga: MRT Jakarta Kembali Beroperasi Normal Pasca Insiden Besi Jatuh ke Rel
Apalagi saat ini energi baru terbarukan menjadi penting untuk digunakan demi mengurangi dampak terhadap lingkungan. Ketergantungan terhadap energi dari fosil juga harus dikurangi.
“Transportasi publik menjadi hal penting bagi Indonesia untuk mewujudkan tujuan kontribusinya terhadap perubahan iklim. Apalagi, di Jakarta yang menjadi kota global,” ucapnya.
Setelah penerimaan hibah ini, Prasetyo menyebut DPRD DKI juga akan meminta penjelasan secara komprehensif sistem atau penggunaan panel surya di atap stasiun dan depo untuk mendorong efisiensi energi. Jadi, bisa menghemat penggunaan listrik.
“Kami sebagai pengawas berkewajiban mengawasi ini berjalan dengan baik,” ungkap pungkasnya.
Baca Juga: Tak Cuma Tutupi Jalur, Crane yang Jatuh di Depan Kejagung Timpa Bagian Depan MRT