'Asep, Asep!' Teriakan Terakhir Bos Gudang di Bekasi Sebelum Tewas Bersama Keluarga

Galih Prasetyo Suara.Com
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:35 WIB
'Asep, Asep!' Teriakan Terakhir Bos Gudang di Bekasi Sebelum Tewas Bersama Keluarga
Cerita Karyawan Gudang Perabot yang Terbakar di Bekasi: Jerit Minta Tolong Korban Masih terngiang ngiang [Suara.com/Mae Harsa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa kebakaran yang melanda gudang perabotan di Jatiasih, Kota Bekasi pada Rabu (3/7/2024) pagi tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar terutama karyawam gudang.

Dalam insiden kebakaran itu, pemilik gudang perabotan bernama Suryan tewas bersama istri, dua anak dan ponakannya.

Salah satu karyawan gudang, Muhammad Amirudin mengaku begitu kehilangan sosok Suryan dan keluarganya. Bahkan, hingga kini ia masih terngiang-ngiang teriakan bosnya saat peristiwa kebakaran terjadi.

"Saya masih terdengar juga suara teriakan (Suryan) terngiang-ngiang di telinga," kata pria yang akrab disapa Asep saat ditemui Suara.com di lokasi, Kamis (4/7/2024).

Baca Juga: Berkas-berkas Hangus Dilumat Api, Ini Kerugian Gegara Kantor Sudin Kesehatan Jakpus Terbakar

Perangai Keluarga Tewas di Kebakaran Gudang di Jatiasih Diungkap Tetangga [Suara.com/Mae Harsa]
Perangai Keluarga Tewas di Kebakaran Gudang di Jatiasih Diungkap Tetangga [Suara.com/Mae Harsa]

"Teriak-teriak manggil saya di belakang, manggil saya ‘Asep, Asep’ gitu dua kali," imbuhnya.

Asep menceritakan, saat peristiwa terjadi ia dan 4 karyawan lainnya memang sedang berada di sebuah mess yang tak jauh dari lokasi kejadian. Saat bosnya berteriak, Asep mengaku saat itu tengah berupaya memadamkan api.

"Pas dia teriak Asep, Asep gitu , saya sautin (jawab) saya bilang ‘iya ini saya bantu nyiramin'," tuturnya.

Tak hanya Asep, karyawan lainnya juga berupaya untuk membobol bagian belakang gudang, sebab api telah membesar dan menutup akses jalan bagian depan gudang. Sayangnya, api terlalu cepat membesar upaya penyelamatan pun gagal.

Kata Asep, saat mengetahui bosnya beserta keluarga telah tiada, dia merasakan sakit hati yang luar biasa. Sebab, menurutnya Suryan merupakan bos yang sangat baik dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Baca Juga: Gudang Perabotan di Bekasi Dilalap Api, Satu Keluarga Tewas di Kamar Mandi

"Di mata saya bos itu orangnya baik, gak pernah membedakan antara karyawan sama bos itu disamaratakan sama beliau," ujar Asep.

Asep kemudian Kembali mengenang masa-masa bersama bosnya. Dia bercerita, bahwa Suryan merupakan seorang pemimpin yang suka bercanda dan religius.

'Asep, Asep!' Teriakan Terakhir Bos Gudang di Bekasi Sebelum Tewas Bersama Keluarga [Suara.com/Mae Harsa]
'Asep, Asep!' Teriakan Terakhir Bos Gudang di Bekasi Sebelum Tewas Bersama Keluarga [Suara.com/Mae Harsa]

"Kebiasannya ya bercanda-bercanda kita, makan bareng, setiap malam Juamt kita selalu ngaji yasin di dalam rumahnya. Setiap pagi kita dikasih makan buat sarapan, siang juga buat ganjal perut, jadi bikin semangat," tutur Asep.

Menurutnya, meski Suryan, Istri dan anaknya telah tiada, namun kebaikan semasa hidup almarhum bakal selalu dikenang olehnya dan siapapun yang mengenal korban.

Sebelumnya, Kapolsek Jatiasih, Kompol Suroto menduga bahwa penyebab kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik.

“Perkiraan penyebabnya itu adalah arus pendek ya,” kata Suroto kepada wartawan.

Suroto menjelaskan, mulanya api berasal dari bagian depan gudang parabotan yang juga merupakan tempat tinggal korban.

Saat itu, korban sempat berupaya menyelamatkan diri dengan lari ke dalam kamar mandi.

Karyawan gudang yang mengetahui peristiwa itu sempat berupaya menyelamatkan korban dengan membobol tembok bagian belakang.

Sayangnya, upaya penyelamatan gagal karena api membesar begitu cepat.

“Tembok tidak bisa ke jebol, karyawan ini pun tidak bisa bernapas akhirnya karyawannya yang 5 orang ini menyelamatkan diri,” jelas Suroto.

Akibatnya, lima orang tewas dalam peristiwa kebakaran ini. Kelima korban merupakan satu keluarga sekaligus pemilik dari gudang parabotan yang terbakar.

“Dua itu suami istri dan anaknya (dua orang) dan satu lagi itu keponakannya,” ujarnya.

Satu dari lima korban tewas merupakan istri pemilik gudang yang diketahui tengah mengandung 7 bulan.

“Informasi dari pihak saudaranya tadi istrinya hamil kurang lebih 7 bulan,” katanya.

Suroto menduga, korban meninggal akibat kehabisan napas. Korban yang telah dievakuasi kemudian dilarikan ke RSUD Kota Bekasi.

Kontributor : Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI