Menyedihkan, Indonesia Kaya Peninggalan Kuno Tapi Jurusan Arkeologi Sedikit

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 04 Juli 2024 | 13:11 WIB
Menyedihkan, Indonesia Kaya Peninggalan Kuno Tapi Jurusan Arkeologi Sedikit
Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membersihkan arca saat ekskavasi di Situs Adan-adan, Desa Adan-adan, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (12/11/2022). [ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) khawatir akan kehilangan potensi penemuan peninggalan kuno di Indonesia yang jumlahnya masih banyak, karena keterbatasan jumlah arkeolog di Tanah Air.

"Saat ini, hanya ada enam kampus yang menyediakan jurusan arkeologi. Ini sangat menyedihkan, mengingat Indonesia kaya akan peninggalan-peninggalan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Jakarta, Kamis.

Laksana menambahkan bahwa peninggalan tersebut bukan hanya milik sejarah Indonesia, tetapi juga merupakan bagian dari sejarah dunia, karena Indonesia merupakan bagian dari peradaban dunia.

Ia menilai jumlah arkeolog di Indonesia saat ini sangat kurang dibandingkan dengan potensi temuan peninggalan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Potret Bunga Bangkai Setinggi 3 Meter yang Mekar Sempurna Hari Ini, Catat Lokasinya!

"Kurang, bukan hanya untuk BRIN ya, (tapi juga) Indonesia. Indonesia seluas ini ya kan, sebanyak itu potensi arkeologinya yang belum di ekskavasi kan, nanti keburu hilang, keburu hancur," ujarnya, dikutip dari Antara.

Untuk itu, kata Laksana, pihaknya kini tengah memperluas berbagai proyek ekskavasi untuk menemukan potensi peninggalan masa lalu di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menciptakan aktivitas riset yang dapat mendorong perguruan tinggi di Indonesia membuka program studi arkeologi.

Menurutnya, hal ini menjadi tanggung jawab BRIN dalam menemukan dan meneliti peninggalan nenek moyang Indonesia. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru bertanggung jawab setelah sebuah penemuan dinyatakan memiliki nilai kebudayaan strategis.

Saat ini, BRIN berkolaborasi dengan Griffith University dan Southern Cross University, Australia, berhasil menemukan lukisan gua atau gambar cadas tertua di Indonesia, yang berusia setidaknya 51.200 tahun. Diharapkan penemuan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda untuk menjadi arkeolog Indonesia di masa depan.

"Saat ini sudah ada satu universitas lagi yang akan membuka jurusan arkeologi, Universitas Andalas. Jadi, kami sangat mendukung itu dan mereka akan memanfaatkan platform situs ekskavasinya teman-teman ini, sebagai proses untuk menciptakan mahasiswa dan dosen-dosen baru (bidang arkeologi)," tutur Laksana Tri Handoko

Baca Juga: Patahan Baribis - Kendeng Ancam Jakarta, BRIN Gelar Ekspedisi Sesar Aktif Jawa

Untuk diketahui, saat ini hanya ada enam perguruan tinggi yang memiliki program studi arkeologi, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Udayana Bali, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Indonesia, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, serta Universitas Jambi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI