Sebut Membela Palestina Kewajiban Kemanusiaan, Fraksi PKS: Bayangkan kalau yang Dibantai Itu Ibu Kita

Rabu, 03 Juli 2024 | 20:50 WIB
Sebut Membela Palestina Kewajiban Kemanusiaan, Fraksi PKS: Bayangkan kalau yang Dibantai Itu Ibu Kita
Massa saat mengikuti Aksi Bela Palestina di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Minggu (9/6/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, menyatakan dengan tegas bahwa perjuangan membela Palestina adalah kewajiban kemanusiaan.

Fraksi PKS mengajak seluruh bangsa dan negara untuk terus berjuang sampai Palestina menjadi negara merdeka serta terbebas dari belenggu penindasan Israel.

Hal itu disampaikan Jazuli dalam acara Ambassador Talks dengan tema "Nurani Dunia Untuk Palestina, Stop Agresi Israel Sekarang!" yang digelar Fraksi PKS DPR RI, di Ruang Abdul Muis, Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Dalam acara ini turut jadi pembicara Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jailani, Wakil Duta Besar Afrika Selatan Vickesh Pradeep Maharaj, Kepala Divisi Asia Tenggara dan Oceania Kemlu Armenia Karen Govergyan, dan Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta.

“Membela Palestina adalah kewajiban kemanusiaan. Bayangkan kalau yang dibantai setiap hari itu ibu kita, ayah kita, anak kita, dan cucu kita. Kami, Fraksi PKS akan terus dan tidak berhenti berjuang sampai Palestina merdeka,” kata Jazuli.

Jazuli mengatakan, perjuangan kemerdekaan Palestina tidak bisa berdiri sendiri tetapi membutuhkan dukungan negara-negara di dunia dan organisasi internasional seperti PBB.

“Saya bukan mengklaim, tapi kami satu-satunya Fraksi yang berusaha mendatangi lembaga-lembaga di PBB agar lembaga ini terus semakin kencang dan keras untuk membela dan mewujudkan kemerdekaan Palestina,” ungkapnya.

Ada 143 negara di PBB setuju Palestina menjadi anggota penuh PBB. Namun hal itu terganjal veto satu negara Amerika Serikat. Untuk itu, Jazuli mengajak negara-negara di dunia untuk mereformasi tatanan dunia

"Tatanan dunia ini harus dibangun dengan demokrasi. Jangan sampai kalah dengan sebuah veto anti demokrasi dari negara adidaya," tegasnya.

Baca Juga: McDonald's Jepang Umumkan Kolaborasi dengan aespa, Fans Beri Reaksi Negatif

Di sisi lain, kata dia, Indonesia berbeda dengan negara-negara di dunia dalam pembelaan terhadap Palestina. Di Indonesia mulai dari Pemerintah, Parlemen, dan rakyatnya kompok mendukung kemerdekaan Palestina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI