Dear Konten Kreator! Stop Eksploitasi Wanita Baduy di Medsos, Sanksi Tegas Menanti

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 02 Juli 2024 | 19:42 WIB
Dear Konten Kreator! Stop Eksploitasi Wanita Baduy di Medsos, Sanksi Tegas Menanti
Profil Sarti Baduy (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Budayawan Banten Uday Suhada tegas mengecam aksi eksploitasi wanita Baduy yang kini marak dijadikan konten oleh konten kreator di media sosial.

Uday menyebut bahwa banyak konten kreator dan influencer menjadi wanita muda suku Baduy sebagai bagian dari konten di media sosial.

"Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten kreator atau influencer medsos atau apapun namanya, yang makin ke sini semakin mengeksploitasi perempuan muda Baduy," kata Uday.

Kondisi eksploitasi wanita muda Baduy di medsos membuat Lembaga Adat menggelar rapat, Sabtu (29/6).

Dalam rapat tersebut, dirinya diundang untuk membahas permasalahan konten kreator itu.

Baca Juga: Cerita Husain 20 Tahun Jadi Pegawai Pajak Kini Tukang Bersih WC: Gajinya Bikin Malu ASN

Namun demikian, pihaknya memberikan pandangan ada beberapa hal yang menyebabkan hal terjadi itu, pertama kemajuan teknologi yang mengubah pola pikir, pola sikap dan pola perilaku generasi muda Baduy.

Kedua, adanya sejumlah konten kreator yang mengeksploitasi kecantikan perempuan muda Baduy.

Ketiga, sikap lembaga adat sendiri yang belum menerapkan hukum adat bagi para pelakunya.

Baik terhadap warga Baduy sendiri maupun terhadap pihak luar yang eksploitatif tersebut.

"Jadi, atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Baduy Dalam dan Baduy Luar itu, mengultimatum siapapun dan dimanapun para konten kreator, stop membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Baduy dan men-take down content atau menghapus konten yang sudah ditayangkan," kata Uday.

Menurut Uday, kedepannya Lembaga Adat dapat menyempurnakan Peraturan Desa (Perdes ) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kanekes, yang mengatur kunjungan masyarakat luar ke Badui.

Karena itu, stop eksploitasi perempuan Baduy dan Lembaga Adat dapat memberikan tindakan tegas terhadap para pelanggar.

"Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Baduy adalah sebuah peradaban yang harus kita jaga bersama," ungkap Uday. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI