Suara.com - Kasus ODGJ mutilasi ODGJ lainnya di Garut, Jawa Barat bikin geger publik. Terduga pelaku dengan inisial E saat ini akan dibawa ke tim ahli kejiwaan RS Polri Sartika Asih, Bandung, Jawa Barat.
Keputusan untuk membawa E ke tim ahli kejiwaan setelah penyidik Jatarans Polres Garut memeriksa terduga pelaku.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, selama pemeriksaan semua pertanyaan yang diberikan kepada E dijawab asal-asalan alias tidak nyambung.
Polisi juga menyebut proses observasi di ahli kejiwaan memerlukan waktu cukup lama, karena untuk menentukan status hukum tersangka.
Baca Juga: Begini Cara ODGJ di Garut Dapatkan Senjata untuk Mutilasi Rekannya
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, pria yang berinisial E tersebut kerap tidak nyambung saat penyidik meminta keterangan dan motif pelaku mencincang tubuh korban.
“Makanya dengan kondisi seperti itu, kita perlu tim ahli dokter kejiwaan, termasuk psikiater,” terangnya seperti dikutip dari Harapanrakyat.com--jaringan Suara.com, Selasa (2/7/2024).
Ari mengatakan bahwa pihaknya belum bisa dengan cepat menetapkan status tersangka kepada E. Namun pihaknya merekomendasikan agar diobservasi terlebih dahulu di RS Polri Sartika Asih Bandung.
“Belum tahu waktunya, makanya kita observasi dulu kejiwaan termasuk oleh psikiater. Memang hasil wawancara warga dan beberapa saksi di TKP, si pelaku ini tak memiliki riwayat berbuat aneh, ya tak pernah ngamuk atau berbuat apa. Makanya kita juga mengundang keluarganya untuk meminta keterangan,” terangnya.
Sebelumnya, pria diduga ODGJ melakukan tindakan sadis dengan memutilasi ODGJ lainnya.
Baca Juga: Siapa Korban yang Dimutilasi ODGJ di Garut? Polisi Ungkap Fakta Ini
Dalam video yang viral itu, terduga pelaku tampak tak banyak tingkah saat potongan tubuh korban ditemukan di antara parit jalan raya Cibalong.
Dalam video amatir warga yang mengabadikan detik – detik potongan tubuh manusia.
Terduga pelaku duduk di samping bagian badan dan kepala korban, bahkan pria itu beberapa kali mengusap kepala korban yang sudah tergeletak tak bernyawa.