Takut Punah? Korea Selatan Lawan Krisis Kelahiran Anak dengan Kementerian Baru

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 01 Juli 2024 | 19:55 WIB
Takut Punah? Korea Selatan Lawan Krisis Kelahiran Anak dengan Kementerian Baru
Ilustrasi bayi atau ilustrasi adopsi anak. (Pexels/Lisa Fotios)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Selatan akan meluncurkan Kementerian Strategi Kependudukan. Hal itu dilakukan untuk mengatasi tingkat kelahiran yang rendah dan populasi yang menua dengan cepat. Kondisi ini menjadi tantangan paling berat yang dihadapi negara tersebut.

Pemerintah mengumumkan rencana itu setelah pertemuan tingkat tinggi dengan partai yang berkuasa dan mengatakan bahwa undang-undang organisasi pemerintah yang direvisi akan diusulkan pada Juli untuk peluncuran kementerian tersebut.

Setelah dibentuk, kementerian baru itu akan fokus pada strategi dan perencanaan untuk isu-isu demografis, seperti rendahnya angka kelahiran, penuaan populasi, angkatan kerja dan imigrasi, yang berfungsi sebagai menara kendali untuk masalah-masalah tersebut.

Kementerian juga akan bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan kependudukan dan strategi jangka menengah hingga panjang, serta mengambil alih tugas yang saat ini dikelola oleh kementerian kesehatan dan keuangan.

Tak sampai di situ, kementerian baru akan bertugas mengalokasikan dan mengoordinasikan anggaran untuk memerangi angka kelahiran rendah di berbagai kementerian terkait.

Kepala kementerian baru akan merangkap sebagai wakil perdana menteri untuk urusan sosial, salah satu dari dua jabatan wakil perdana menteri yang saat ini dipegang oleh menteri pendidikan.

Kementerian tersebut, setelah diluncurkan, berencana untuk meningkatkan kampanye dan promosi publik untuk mengatasi tantangan demografi, dan melakukan penelitian dan analisis terhadap data demografi.

Sebelumnya, Presiden Yoon Suk Yeol menyatakan Korea Selatan berada dalam darurat demografi nasional akibat menurunnya populasi, seraya berjanji melakukan segala upaya untuk mengatasi tingkat kelahiran yang sangat rendah di negara itu.

"Hari ini, saya secara resmi mendeklarasikan darurat demografi nasional. Kami akan mengaktifkan sistem respons komprehensif antar-pemerintah hingga masalah rendahnya angka kelahiran dapat teratasi," kata Yoon dalam pertemuan yang diadakan di pusat penitipan anak di Pusat Penelitian dan Pengembangan HD Hyundai di Seongnam, selatan Seoul (20/6).

Tingkat kesuburan total Korea Selatan atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita sepanjang hidupnya, turun ke titik terendah baru yaitu 0,72 pada 2023, jauh di bawah tingkat penggantian sebesar 2,1 yang diperlukan untuk mempertahankan populasi negara tersebut pada angka 51 juta. (Yonhap)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI