Ngerinya Polutan di Jakarta: Selain Picu Orang Bunuh Diri karena Depresi, Ini Bahayanya jika Anak-anak Hirup Polusi

Senin, 01 Juli 2024 | 13:51 WIB
Ngerinya Polutan di Jakarta: Selain Picu Orang Bunuh Diri karena Depresi, Ini Bahayanya jika Anak-anak Hirup Polusi
Dampak polusi udara pada anak. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polusi udara di Jakarta ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.  Selain bisa merusak kondisi badan, serangan polutan di Jakarta bisa membuat  orang memicu gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, psikosis dan demensia.

Soal gejala-gejala imbas polusi udara di Jakarta diungkapkan oleh Psikolog Patricia Elfira Vinny.

Menurutnya, anak-anak dan remaja yang terpapar polusi udara secara terus-menerus pada tahap kritis perkembangan mental mereka, akan lebih berisiko mendapat masalah kesehatan mental di masa depan.

Risiko ini akan menjadi jauh lebih mungkin dialami oleh masyarakat yang tinggal di kawasan metropolitan seperti Jabodetabek.

"Hal ini karena penduduk di kota metropolitan cenderung memiliki kondisi psikososial yang lebih kompleks," ujarnya dikutip dari Antara, Senin (1/7/2024).

Dampak polusi udara pada anak. (Dok: Istimewa)
Dampak polusi udara pada anak. (Dok: Istimewa)

Berdasar catatan IQAIR per hari ini, Jakarta berada di peringkat empat kota paling berpolusi di dunia dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 82 mikrogram per meter kubik atau berada pada kategori tidak sehat.

Merujuk pada studi yang dipublikasikan dalam PubMed Central, polusi udara berdampak pada berkurangnya tingkat kebahagiaan seseorang dan juga meningkatkan tingkat gejala depresi.

Sedangkan studi yang diterbitkan pada jurnal Environmental Pollution juga mengungkapkan bahwa terdapat relevansi antara peningkatan risiko depresi dengan paparan jangka panjang terhadap PM2.5.

Patricia mengatakan kemacetan yang dialami setiap hari di tengah kualitas udara yang buruk hingga masalah finansial dan tekanan pekerjaan menjadi faktor pendukung yang membuat masyarakat di wilayah metropolitan yang berpolusi udara tinggi lebih rentan terkena gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Tunggu Daftar Nama! Heru Budi Ancam Sanksi ASN dan Penerima Bansos jika Terlibat Judi Online di Jakarta

Menurut dia, apabila polusi udara berlangsung secara terus-menerus, maka jumlah penduduk di Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan mental akan berpotensi terus meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI