Asal-usul Pasukan Bhayangkara yang Disebut Sebagai Cikal Bakal Kesatuan Polisi Indonesia Modern

Galih Priatmojo Suara.Com
Senin, 01 Juli 2024 | 11:47 WIB
Asal-usul Pasukan Bhayangkara yang Disebut Sebagai Cikal Bakal Kesatuan Polisi Indonesia Modern
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima gelar kehormatan kerajaan di sela Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri tahun 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/6/2024) [SuaraSulsel.id/ANTARA/Dokumentasi Polda Sulsel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Sumenep, Dyah Wijaya bersama pasukannya meminta perlindungan dari Arya Wiraraja. Atas bantuan Arya Wiraraja, Dyah Wijaya dan pengikutnya mendapat ampunan dari Jayakatwang dan diberikan wilayah di Hutan Tarik. Di wilayah itulah Dyah Wijaya dengan dukungan sisa mantan anggota pasukan Kalana Bhayangkara mendirikan pedukuhan Wilwatikta atau Majapahit.

Sementara Dyah Wijaya sibuk membangun wilayah kekuasaan barunya, Singhasari yang telah runtuh berdampak pada lemahnya kekuatan di wilayah vasal termasuk di Sumatera.

Pasukan China di bawah komando Kubilai Khan yang sedang berupaya menguasai nusantara dengan mudah menguasai bekas wilayah Singhasari. Beberapa kerajaan kecil di wilayah Sumatera secara cepat dikuasai usai mereka mengirimkan utusan tanda takluk.

Dari Sumatera, pasukan Kubilai Khan merangsek ke Jawa yang tengah menghadapi chaos. Kedatangan pasukan Kubilai Khan ke Jawa ini dengan cerdik mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Dyah Wijaya untuk balas dendam terhadap Jayakatwang.

Berkat bantuan pasukan Kubilai Khan, Jayakatwang berhasil dilengserkan dan dibunuh. Di kala pasukan Mongol tersebut larut dalam euforia usai mengalahkan Jayakatwang, Dyah Wijaya bersama pasukan Bhayangkara melakukan serangan tak terduga.

Pasukan Mongol berhasil diusir keluar dari tanah Jawa dan di saat itulah Dyah Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1093.

Terkenal di Era Kerajaan Majapahit

Nama pasukan Bhayangkara lebih tersohor di era Majapahit ketimbang Singhasari selain lantaran perannya yang menonjol bersama Gadjah Mada menumpas sejumlah pemberontakan, lebih dari itu juga lantaran nama pasukan ini lebih banyak disebutkan di literatur kuno Pararaton dan Negarakertagama.

Pasukan Bhayangkara digambarkan memiliki postur yang berbeda dengan pasukan infanteri biasa. Ia memiliki fisik yang lebih kuat dan hanya menggunakan senjata pedang, tombak, panah serta tameng. Ia juga tak mengenakan baju zirah seperti yang dipakai pasukan reguler.

Baca Juga: Ungkap Keterangan Saksi Kunci, Kapolda Sumbar: Tidak Benar Afif Tewas Dianiaya Polisi Lalu Dibuang ke Bawah Jembatan!

Pasukan yang juga disebut sebagai Pangalasan ini merupakan sejumlah kecil tentara yang mengabdikan diri pada raja. Pada waktu damai mereka tidak terus menerus berjaga tetapi berjaga secara bergiliran setiap regu beberapa hari dalam satu minggu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI