Asal-usul Pasukan Bhayangkara yang Disebut Sebagai Cikal Bakal Kesatuan Polisi Indonesia Modern

Galih Priatmojo Suara.Com
Senin, 01 Juli 2024 | 11:47 WIB
Asal-usul Pasukan Bhayangkara yang Disebut Sebagai Cikal Bakal Kesatuan Polisi Indonesia Modern
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima gelar kehormatan kerajaan di sela Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri tahun 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/6/2024) [SuaraSulsel.id/ANTARA/Dokumentasi Polda Sulsel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tepat di hari ini, 1 Juni 2024, Kepolisian Indonesia memeringati HUT ke-78 Bhayangkara. Riwayat polisi tanah air yang juga disebut sebagai bhayangkara ternyata memiliki asal-usul yang lahir sejak lama. 

Jauh sebelum lahir era polisi modern seperti saat ini, jejak polisi Indonesia sudah ada sejak era kerajaan. Nama Bhayangkara muncul ketika satuan tersebut menjadi pasukan pengaman istana kerajaan Singhasari yang kini letaknya di sekitaran Jawa Timur.

Meski begitu, nama pasukan Bhayangkara diketahui telah dirintis di masa jauh sebelum Kertanegara berkuasa sebagai Raja Singhasari. Oleh sebagian sejarawan pasukan Bhayangkara terdeteksi telah muncul di masa pemerintahan Tohjaya sebagai raja Kediri.

Dari Keamanan Istana hingga Ekspedisi Pamalayu

Dikutip dari buku Sri Wintala Achmad bertajuk Gajah Mada: Kisah Cinta dan Kisah Penaklukan-penaklukannya, ketika Kertanegara nyaris tewas dibunuh Wisnuwardhana di Katanglambang pada tahun 1248, sebagian pasukan Bhayangkara berperan dalam menjaga keamanan istana.

Sumber lain menyebutkan ketika Raja Wisnuwardhana yang berkuasa di Singhasari periode 1248-1254 menyerang Kediri, ia mengerahkan pasukan Bhayangkara. Seusai Kediri berhasil dikuasai, Wisnuwardhana menyatukan kedua kerajaan tersebut ke dalam wilayah kekuasaannya.

Di masa pemerintahan Kertanegara, kesatuan Kalana Bhayangkara dikerahkan untuk merealisasikan proyek ambisiusnya memperluas kekuasaan lewat Ekspedisi Pamalayu.

Akibat pengerahan pasukan nan masif termasuk pelibatan pasukan Kalana Bhayangkara selama ekspedisi Pamalayu, membuat pertahanan di dalam negeri Singhasari menjadi rapuh.

Situasi ini kemudian dimanfaatkan Arya Wiraraja yang merupakan barisan sakit hati usai dilengserkan dari jabatannya, untuk menikung Kertanegara. Ia kemudian memprovokasi Adipati Jayakatwang dari Gelang gelang yang notabene masih kerabat Kertanegara, untuk melancarkan pemberontakan terhadap penguasa Singhasari tersebut.

Baca Juga: Ungkap Keterangan Saksi Kunci, Kapolda Sumbar: Tidak Benar Afif Tewas Dianiaya Polisi Lalu Dibuang ke Bawah Jembatan!

Didukung Patih Mundarang, pasukan Jaran Guyang serta pangeran Ardaraja, Jayakatwang berhasil merebut Singhasari dan membunuh Kertanegara. Mengetahui Singhasari telah ditaklukkan, sang menantu Dyah Wijaya bersama pasukan Kalana Bhayangkara melarikan
diri ke Sumenep.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI