Angka Rp71 Triliun Dinilai Realitis, Prabowo-Gibran Siap-siap Dibully jika Program Makan Bergizi Gratis Tak Moncer

Jum'at, 28 Juni 2024 | 22:30 WIB
Angka Rp71 Triliun Dinilai Realitis, Prabowo-Gibran Siap-siap Dibully jika Program Makan Bergizi Gratis Tak Moncer
Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun Dinilai Realitis, tapi Prabowo-Gibran Bisa Dibully jika Gagal di 2025. (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah menganggap anggaran program makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun berpeluang bisa direalisasikan di masa pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Prabowo dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Meski demikian, Trubus mengaku belum mengetahui detail rincian dari program yang dulu bernama makan siang gratis saat Prabowo-Gibran berkampanye di Pilpres 2024. 

“Cukup realistis, artinya kalau diasumsikan setiap tahun membutuhkan dana sekitar Rp70-80 triliun setiap tahun, karena waktu kampanye sempat diomongin Rp400 triliun. Nah Sri Mulyani menetapkan Rp71 triliun, tetapi belum dilihat rincian detailnya seperti apa,” kata Trubus kepada wartawan, Jum'at (28/6/2024).

Menurutnya, program di tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya perlu diuji lagi seberapa efektif untuk meningkatkan masalah gizi anak-anak di Indonesia. Sebab, jika dianggap gagal, program ini justru akan membuat blunder kepada Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Bela Menkominfo Budi Arie usai Didesak Mundur, Projo Curigai Rival Prabowo-Gibran: Sisa Residu Pilpres 2024

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengunggah empat foto pertemuan dengan cawapresnya Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (24/2/2024). (Ist/ dok. Prabowo)
Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengunggah empat foto pertemuan dengan cawapresnya Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (24/2/2024). (Ist/ dok. Prabowo)

“Kalau misalnya tampilan pertama atau performance pertama itu tidak kelihatan sukses kan jadi bahan bully, terus menimbulkan public distrust, akan menimbulkan ketidakpercayaan publiknya tinggi kalau ini gagal,” ujarnya.

Trubus juga menganggap pemerintah bisa menambah anggaran jika nantinya program pamungkas Prabowo-Gibran di masa Pilpres itu bisa dieksekusi dengan baik. Nantinya, lanjut Trubus tinggal bagaimana pemerintah bisa berinovasi menambah pemasukan bagi APBN agar program tersebut tidak menjadi beban.

“Kalau kebijakan itu kan ada kesinambungan tidak mungkin hanya tahun pertama saja, tahun kedua tahun ketiga dan seterusnya. Tentu anggaran tahun 2025 dengan tahun berikutnya akan berbeda, jika sukses kalau pemerintah mau minta menambah anggarannya masyarakat mungkin tidak akan protes atau keberatan,” ungkapnya.

Program makan siang dan susu gratis ini mendapat kritik dari beberapa pihak. Meski demikian, Trubus menegaskan, inisiatif tersebut merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Ia menilai, dengan fokus pada kesehatan dan gizi anak-anak sekolah serta ibu hamil, Prabowo-Gibran telah memberikan perhatian pada kelompok masyarakat bawah untuk menjadikan Indonesia negara yang maju dan sejahtera.

Baca Juga: Endorse Tokoh Pendukung Prabowo-Gibran, 8 Jagoan Projo di Pilkada 2024: Dari Jenderal hingga Pengusaha!

“Makan siang gratis harus tepat sasaran terutama untuk siswa dari kalangan kurang mampu, sebab tidak mungkin satu sekolah semuanya miskin, berkaca waktu uji coba ada yang makanan dibawa pulang ke rumah untuk makan bersama keluarga,” ungkapnya.

Selain itu, Trubus meminta supaya anggaran setiap porsi setiap daerah tidak disamaratakan, pasalnya harga di tiap wilayah memiliki perbedaan harga.

“Satu porsi misalnya kemarin 15.000, perbandingan harga di Jakarta, Yogyakarta, Jayapura tentu beda dong, tidak bisa disamaratakan, harga sembakonya beda untuk pemenuhan gizi ini harus diperhatikan,” jelasnya.

Dia menyanpaikan, pemenuhan makan bergizi gratis ini juga harus difokuskan ke daerah yang tinggi angka stuntingnya.

“Daerah yang tingkat angka stuntingnya paling tinggi itu yang harus diselamatkan itu dulu menurut saya,” pungkasnya.

Menkeu Sepakati Anggaran Program Makan Bergizi Gratis

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengaku telah disepakati soal alokasi anggaran tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran untuk program makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun.

“Untuk tahun pertama pemerintahan pada 2025 telah disepakati alokasi sekitar Rp71 triliun dalam RAPBN 2025. Angka Rp71 triliun ada di dalam range postur defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen,” ujar Sri Mulyani.

Kemenkeu bertugas memasukkan alokasi anggaran untuk program makan bergizi gratis dimasukkan dalam APBN 2025, tetapi pelaksanaan persiapan teknis akan dilakukan tim dari pemerintahan presiden terpilih.

“Angka Rp71 triliun bukan merupakan on top di atas itu, tetapi sudah di dalamnya dan akan kita masukkan saat menyusun RUU APBN 2025 yang akan disampaikan Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus 2024,” tutur Sri Mulyani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI