Suara.com - Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menanggapi pernyataan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebutnya tamak.
Pasalnya, dalam menyampaikan hal memberatkan pada tuntutan, jaksa KPK menyebut SYL melakukan pemerasan terhadap pejabat Kementerian Pertanian karena motif tamak.
“Saya nggak ngerti kata tamak itu ya. Saya coba jelaskan, kau pernah dapat perintah langsung nggak? dengar dari mulut saya, yang kau dengar dari mulut saya?” kata SYL usai menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (28/6/2024).
“Perintah untuk minta uang dan lain-lain dia tidak dengar langsung, katanya, semua bilang katanya. Itu fakta persidangan,” tambah dia.
Sebelumnya jaksa KPK mengungkapkan pertimbangannya dalam menyampaikan tuntutan terhadap SYL dalam kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian.
Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menjelaskan salah satu hal memberatkan bagi SYL ialah tidak berterus terang dan berbelit-belit dalam memberikan keterangan.
“Terdakwa selaku menteri telah mencideriai kepercayaan masyarakat Indonesia,” kata Meyer di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Selain itu, hal memberatkan lainnya ialah SYL dianggap tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dan tindak pidana korupsi yang dilakukan SYL disebut karena motif ketamakan.
Adapun hal meringankan yang menjadi pertimbangan jaksa hanyalah karena SYL sudah berusia 69 tahun.
Baca Juga: Soroti Pemanggilan Hasto di KPK, Aktivis 98 Saiful Huda Sebut Rezim Jokowi Mirip Orba
“Terdakwa telah berusia lanjut 69 tahun pada saat ini,” tandas Meyer.