BSSN Akui Tak Punya Backup Data Nasional Gegara Masalah Tata Kelola, Ketua Komisi I DPR: Itu Kebodohan!

Jum'at, 28 Juni 2024 | 14:17 WIB
BSSN Akui Tak Punya Backup Data Nasional Gegara Masalah Tata Kelola, Ketua Komisi I DPR: Itu Kebodohan!
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyebut pemerintah telah melakukan kebodohan lantaran tak punya backup data nasional pasca Pusat Data Nasional (PDN) diretas dengan virus ransomware. (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mendengar hal itu Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyelak pernyataan Hinsa. Ia bertanya kepada Hinsa soal back up data.

"Maaf, tidak ada peta?," tanya Meutya.

"Backup. Backup-nya data yang di PDNS 1 Surabaya," kata Hinsa menjawab.

"Di masing-masing instansi kan ada di Batam," timpal Meutya lagi.

Hinsa lantas menjelaskan, kalau seharusnya PDNS Batam membackup data yang ada di PDNS Surabaya. Jadi ketika terjadi serangan tetap ada data yang dipegang.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian. (tangkap layar)
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian. (tangkap layar)

Namun pada kenyataannya, backup data itu tak sepenuhnya terjadi.

"Di Batam itu tidak sepenuhnya. Jadi kalau sebenarnya, seharusnya itu diarsipkan. Artinya data yang ada di Surabaya, seharusnya itu harus ada persis seperti itu juga di Batam," kata Hinsa.

"Jadi begitu misalnya ada gangguan di salah satu, misalnya di Surabaya ini, analog-nya sebenarnya hampir sama dengan mati listrik, hidupkan genset. Kira-kira gitu," sambungnya.

Meutya kemudian bertanya lagi ke Hinsa ada berapa persen data yang terbackup di PDNS Batam. Hinsa menjawab jika data yang terbackup hanya ada 2 persen saja.

Baca Juga: Kasus Peretas PDN Dibawa ke DPR: Dari Hamdalah hingga Dicap Kebodohan Gegara Sering Dibobol

"Hanya 2 persen dari data yang ada di Surabaya PDNS," jawab Hinsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI